Talas Redam Serangan  Encok

photo author
- Senin, 15 Januari 2018 | 02:06 WIB
Talas Redam Serangan  Encok
Talas Redam Serangan  Encok

-
SEBAGIAN jenis tanaman talas dapat dimanfaatkan bagian daun, batang sampai umbinya. Bahkan bagian dari tanaman ini mempunyai kandungan nutrisi tersendiri serta mempunyai khasiat kesehatan. Bagian umbinya antara lain dapat membantu meredam serangan encok serta mencegah kerusakan gigi.

“Selain cukup direbus, umbi talas dapat juga diolah menjadi  makanan sehat seperti keripik, gethuk dan mirip bubur,” papar Triyanto yang tinggal di kawasan Argosari Bantul, belum lama ini.

Ketika bisa rutin mengkonsumsi umbi talas, diharapkan dapat sebagai penguat gigi. Sebagai contoh buktinya orang Melanesia mempunyai gigi-gigi lebih kuat ataupun tak mudah rusak gigi-giginya daripada mereka yang menggunakan  makanan pokok berbahan sagu.  Alasannya, makanan umbi talas menyebabkan tingkat kebasaan lebih tinggi.

Sedangkan keasaman adalah salah satu pemicu  rusaknya lapisan gigi. Jadi dengan tingginya kebasaan kemungkinan rusaknya lapisan pelindung gigi menjadi lebih kecil sehingga gigi menjadi tetap kuat, sehat dan bagus.

Sedangkan bubur akar rimpang talas dipercaya sebagai ramuan alami musuh serangan encok. Lalu cairan akar rimpangnya dapat digunakan sebagai obat tradisional penggempur bisul. Getah daunnya dapat digunakan untuk membantu menghentikan pendarahan karena luka dan obat bengkak. Pelepah dan tangkai daunnya yang telah dipanggang dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatal gatal serta peredam gigitan kalajengking.

“Bagian pelepah daun talas, biasa disebut lompong dapat diolah menjadi sayur menyehatkan. Kandungan seratnya yang tinggi berdampak bagus  bagi kesehatan sistem pencernaan,” jelasnya.

Banyak diyakini juga sayur lompong dapat membantu menstabilkan tekanan darah dan kandungan anti oksidannya dapat menjaga kekebalan tubuh. Kandungan kaliumnya, selain membantu menstabilkan darah juga baik untuk mendukung kesehatan jantung.  Bahkan jenis sayur ini dapat membantu tubuh untuk menangkal radikal bebas di dalam tubuh.  (Yan)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X