IKHTIAR mewujudkan atau meraih sehat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Satu di antaranya dengan rutin memanfaatkan bahan herbal, baik saling dikombinasikan maupun tunggal. Tak jarang, kombinasi aneka bahan, hasil akhirnya antara lain bisa berwujud obat gosok, kapsul, tablet maupun minuman kesehatan. Menurut kru penjualan tanaman di kawasan Sleman, Triyanto, tanaman berkhasiat obat untuk membantu melawan atau meredakan peradangan akibat rematik, yakni daun encok. Cara sederhana memanfaatkannya, yaitu cukup menyiapkan segenggam daun encok yang masih segar. Lalu dicuci sampai bersih dan ditumbuk halus. Setelah itu ditambah air hangat secukupnya dan diaduk sampai adonan terlihat seperti bubur. Bahan ini dapat langsung digunakan, sebanyak dua kali sehari untuk membalur bagian tubuh yang terkena peradangan akibat serangan rematik. “Bagian daun dari tanaman ini hanya dipakai untuk penggunaan luar saja. Penggunaan luar juga dibatasi tak lebih setengah jam. Jika lebih lama bisa mengakibatkan munculnya lepuh mirip luka bakar,” jelasnya. Ditambahkan, tanaman daun encok bisa diperbanyak dengan setek bagian batang. Ketinggian tanaman ini bisa sampai kisaran dua meter, batangnya berkayu, berbentuk bulat, memiliki alur serta cabang. Daunnya berbentuk tunggal dan bertangkai, dengan panjang antara 1,5 sampai 2,5 cm dan bagian pangkal tangkai daun yang agak melebar. Adapun nama lain dari tanaman ini, misalnya ki encok (Sunda), godhong encok, poksor (Jawa), kareka (Madura) dan bama (Bali).
Cara pemanfaatan lainnya, yakni untuk memar, keseleo dan kurap. Jika menggunakan bagian akarnya, yaitu akar sejumlah 10 – 15 gram direbus lebih dari empat jam. Air rebusannya dioles untuk mengatasi gangguan tersebut. Ada lagi bagian daun diremas lantas ditempatkan di bagian badan yang terkena rematik, sakit pinggang, memar, kurap, kusta, skabies, sakit kepala atau ditempatkan di perut sisi bawah apabila kencing kurang lancar. Waktu memakai remasan daun ini tak lebih dari setengah jam agar tak muncul lepuh pada kulit. (Yan)