HARIAN MERAPI - Penyandang stroke, siapapun mereka harus melepas rasa malu dan malas jikalau ingn berangsur sembuh.
Salah satu terapi hebat adalah olahraga ringan rutin tanpa henti selama empat bulan.
Terapi yang bersifat alternatif dan obat seolah tidak memberi jaminan akan kesembuhan para penderita stroke.
Baca Juga: Tingkatkan eksistensi Prodi KPI, Askopis gelar KNKI dan Konggres ke-4 di UMY
“Saya pernah ketika awal kena stroke dulu, nekat bersepeda keliling ringroad selama tiga jam sampai saya ambruk di sekitar terminal Giwangan,” kata Prof.DR Timbul Raharjo owner Candi Tirto Raharjo di depan 40 para penyandang stroke dan pendamping stroke atau disebut care giver anggota Yastroki DIY.
Sengaja, para strokers yang biasanya setiap Selasa pagi melakukan terapi di sekitaran Hepi Embung Tambakboyo Condongcatur, Selasa (30/8/2022) berkunjung ke candi di kawasan Kasongan Bantul.
Tujuannya untuk mengkampanyekan hidup sehat tanpa stroke dan mendengar cerita bagaimana seorang seniman dan sekaligus dosen ISI Yogyakarta itu melawan stroke
“Pokoknya kuncinya jangan malu dan malas.” kata Timbul.
Selama ini, penyandang stroke seolah merasakan tamatlah kehidupannya karena tidak bisa beraktifitas normal akibat stroke.
Baca Juga: Sebanyak 10 JPU hadir di rekonstruksi pembunuhan Brigadir J
Siapapun sangat mudah terkena stroke dan banyak yang tidak menyadari tanda tandanya.
“Saya dulu juga heran kenapa kena stroke, setelah saya mawasdiri diantaranya karena terlalu capek dan banyak pikiran , terlalu bernafsu mengejar dan mengerjakan pekerjaan,” kata seniman yang memulai dari membuat gerabah di Kasongan ini.
"Saya sadar bahwa melawan stroke adalah tidak boleh malas dan tidak boleh malu dengan keadaan, malah kita tertawa mentertawakan diri sendiri karena jalannya bergoyang dan omongannya kembali cedal” tambahnya sambil tertawa.
Silaturahmi para strokers itu terasa sangat istimewa, karena secara serentak melakukan senam Bio Energy Power yang dipimpin oleh Pak Sudjarwo mantan Bupati di Papua yang juga sedang bersemangat melawan stroke yang dideritanya.
Selain Senam, juga beryanyi membentuk satu paduan suara yang menyanyikan pesan pesan agar orang yang kena stroke tetap semangat dan hidup harus lebih memberi makna untuk siapa saja.