HARIAN MERAPI - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) akan mengalami booming pada musim penghujan.
Tren kenaikan DBD tentu pada awal musim penghujan seperti Oktober dan kasus memuncak pada kisaran Januari - Februari. Maka itu harus mengetahui gejala penyakit DBD.
Bila ada gejalanya maka harus segera diperiksakan ke dokter atau mendapat penanganan medis.
Baca Juga: Rizky Billar kembali ke pelukan Lesti Kejora, Yenny Wahid mengaku tidak kaget
Keterlambatan penanganan medis dan kurang tepatnya penanganan medis bisa menyebabkan kematian.
Sebelum mengetahui gejala lebih dahulu mengetahui penyebab DBD. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue.
Penyebaran melalui gigitan nyamuk. Jadi meski berada di dekat orang yang terkena DBD tidak akan tertular.
Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini umum ditemukan baik di dalam maupun di sekitar pemukiman.
Baca Juga: Merajut kebersamaan suporter, hilangkan rasa kebencian
Saat nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus akan masuk ke dalam nyamuk.
Selanjutnya, saat nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan infeksi.
Sebuah kabar baik, bila seseorang sembuh dari penyakit ini, maka akan memiliki kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus yang menginfeksinya, tetapi tidak terhadap tiga jenis virus demam berdarah lainnya.
Maka itu bisa terinfeksi lagi di masa depan oleh salah satu dari tiga jenis virus lainnya.
Risiko terkena penyakit ini dengan tingkat yang parah akan meningkat jika terkena demam berdarah untuk kedua, ketiga atau keempat kalinya.