Kolang-kaling tampil khas dan berkhasiat.
NAMA kolang-kaling sudah tak asing lagi. Apalagi saat Bulan Ramadan seperti sekarang, cukup mudah menemukan asupan yang menggunakan kolang-kaling. Tak jarang dicampurkan pada minuman segar, sehingga cocok dijadikan menu untuk buka puasa.
Salah satu warga Samigaluh Kulonprogo, Nuri DK mengaku senang rutin mengkonsumsi asupan berbahan kolang-kaling. Pasalnya, selain memiliki cita rasa khas, juga ada manfaat kesehatannya. Caranya bisa juga kolang kaling cukup direbus lalu dicampur dengan sirup ataupun air hangat yang sudah diberi gula aren. Ia meyakini ada beberapa manfaat kesehatannya dengan rutin mengkonsumsi kolang-kaling. Antara lain dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
“Terutama kandungan serat pada kolang-kaling yang cukup tinggi, sehingga dapat berperan dalam menyehatkan sistem pencernaan secara alami,” jelas Nuri.
Tak kalah penting, dengan rutin mengkonsumsi olahan kolang-kaling juga diyakini bisa membantu mencegah osteoporosis atau keropos tulang. Selain itu bisa membantu mencegah dan melawah nyeri sendi. Adapun kandungan karbohidratnya dapat memberikan rasa kenyang dan memberikan energi, sehingga kolang-kaling sangat cocok untuk dikonsumsi bagi sedang menjalankan proses program diet sehat.
Ada lagi kandungan galaktomanannan pada kolang-kaling diyakini dapat membantu meredakan sakit yang disebabkan oleh peradangan pada sendi. Sehingga saat terserang radang sendi, salah satu ikhtiarnya yaitu dapat mengkonsumsi kolang-kaling, antara 100-200 gram sehari yang hanya direbus. Hasilnya diminum/dimakan tanpa perlu tambahan pewarna dan pemanis sintetis.
“Bahan baku kolang-kaling berasal dari tanaman aren, yaitu pada saat buah masih muda. Namun hanya sejumlah tempat yang ada warganya biasa memanfaatkan buah aren untuk dijadikan kolang-kaling,” beber Nuri.
Ditambahkan, bagian kulit luar kolang kaling muda berwarna hijau, biji aren mempunyai tekstur yang lembek dan berwarna bening. Kulitnya berwarna kuning dan tipis, bentuk bijinya lonjong. Biji muda inilah yang dinamakan kolang-kaling. Lalu untuk menghasilkan kolang-kaling, buah aren tersebut harus dibakar terlebih dahulu hingga hangus atau direbus selama beberapa jam. Setelah direndam dengan air kapur beberapa hari untuk menghilangkan getahnya yang gatal dan beracun, barulah biji-biji ini bisa diolah. Selain buahnya yang sudah biasa diproses untuk berbagai keperluah, getah kolang kaling juga memiliki khasiat sebagai obat gatal-gatal. Caranya cukup dengan membalurkan getah kolang kaling sebelum dibakar saat proses pembuatan kolang-kaling. Dengan rutin mengoleskan getah kolang-kaling diharapkan gatal-gatal dapat segera teratasi, tanpa perlu menggunakan obat kimia. (Yan)