herbal

Daun Katuk Bersihkan Darah

Selasa, 7 Mei 2019 | 04:29 WIB

-
MERAPI-SULISTYANTO
Daun katuk berkhasiat dan pemanfaatannya bisa dikeringkan dahulu.

KATUK dapat dikelompokkan sebagai tanaman berkhasiat, terutama dengan memanfaatkan bagian daun-daunnya. Wajar saja jika tanaman ini dijaga kelestariannya, misalnya dengan dibudidayakan di pekarangan maupun kebun herbal atau tanaman obat keluarga.

Menurut pelaku jual-beli bahan herbal, Heri Susanto, pemanfaatan daun katuk bisa wujud segar maupun sudah dikeringkan. Ketika wujud kerin, misalnya dijadikan teh kesehatan. Bahkan bisa diproses wujud serbuk. Cara pemanfaatannya bisa secara tunggal maupun dipadu bahan lain.

“Daun katuk mempunyai banyak kandungan gizi, misalnya jenis vitamin A-nya bagus untuk kesehatan mata,” ungkap Heri kepada Merapi.

Manfaat atau khasiat penting lain dari daun katuk, antara lain dapat berperan membantu memperlancar air susu ibu (ASI) serta membersihkan darah. Kian berkhasiat jika daun katuk disantap bersama dengan makanan yang kaya vitamin C lainnya, seperti lalapan mentah. Jika dimasak sebaiknya dengan sedikit santan/minyak agar kandungan betakarotennya mudah diserap tubuh.

Selain itu adanya kandungan vitamin pada daun ini, misalnya jenis vitamin A diyakini dapat membantu pertumbuhan sel, pencegah penyakit mata, peningkat sistem kekebalan tubuh dan penjaga kesehatan kulit. Lalu kandungan klorofilnya yang tinggi juga bermanfaat untuk mengatasi virus, bakteri dan parasit. Bahkan ada senyawa-senyawa aktif yang bermanfaat bagi wanita, sebab bisa memicu pembentukan hormon kewanitaan, sehingga rambut menjadi lebih sehat dan tak kusam. Tak ketinggalan juga bisa mendukung kesehatan kulit, misalnya dengan rutin mengkonsumsi olahan atau masakan berbahan daun katuk.

“Tanaman katuk pun mudah dibudidayakan, cara perbanyakan dengan setek bagian batang. Ketika datang ke pasar maupun sebagian swalayan juga ada yang menyediakan daun katuk,” imbuhnya.

Daun berkhasiat lainnya seperti keji beling sebagai musuh batu ginjal. Cara memanfaatkannya, daun keji beling 50 gram, meniran segar tujuh batang dan daun wungu tujuh lembar. Bahan-bahan dicuci bersih lalu direbus dengan empat gelas air. Setelah air tinggal separohnya segera diangkat, disaring serta diminum tiga kali dalam sehari. (Yan)

Halaman:

Tags

Terkini