herbal

BUDIDAYA KENCUR, KEUNTUNGAN MENGUCUR (1) - Laku Menjadi Saus Kretek

Senin, 25 Juni 2018 | 06:44 WIB

-
MERAPI-JB SANTOSO
Dikebunkan, nilai komersialnya lumayan. SALAH satu tanaman yang bisa dikategorikan toga adalah kencur. Tidak hanya ditanam di lahan yang luas, kencur juga bisa dibudidayakan di dalam pot. Apalagi daun dan bunganya cantik. Jadi, tanaman ini sekaligus bisa dijadikan sebagai hiasan rumah. Caranya penanamannya pun cukup mudah. Masukkan bibit kencur ke dalam pot berdiameter sekitar 20 sentimeter yang telah diisi tanah. Yang menarik, tanaman ini tidak perlu perawatan ekstra. Yang penting airnya cukup, tetapi tidak terlalu basah dan tak menggenangi tanah. Yang perlu diingat, kencur akan tumbuh subur dan bagus pada musim hujan. Biasanya, kencur bisa dipanen setelah berusia 6-8 bulan. Sebagai salah satu tanaman toga, kencur bisa mengobati berbagai penyakit, antara lain obat flu dan batuk untuk bayi, obat radang lambung, obat masuk angin, ramuan memperlancar haid dan sebagainya. Begitu banyak khasiat kencur dari hasil tanaman toga. Ini baru satu jenis tanaman. Bayangkan manfaat yang didapat jika kita memiliki toga yang terdiri atas berbagai tanaman seperti jahe, kunyit, dan lengkuas. Selain kencur biasa ada pula kencur dengan rumpang berukuran besar, lazim disebut dengan kencur gajah. Bojong Lebak salah satu perkampungan yang menjadi sentra sayuran di Desa Bojong, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Diversifikasi tanaman sayuran di tempat tersebut cukup variatif dari bayam, kangkung, lobak dan sebagainya. Di antara sekian banyak petani sayuran di desa tersebut, adalah beberapa petani yang membudidayakan tanaman lain dari yang lain. Sekitar tiga orang petani mengembangkan dan membudidayakan kencur gajah atau kencur Bangkok. Ukuran rimpoangnya jumbo dan pertumbuhannya relatif cepat antara 8-10 bulan, sementara kencur lokal bisa sampai setahun bahkan lebih ke panen. Pemasarannya pun tidak sulit, karena pesaing untuk tanaman sejenis sangat jarang dan bandar sayuran dari pasar induk sekalipun sudah siap menampung. Dalam kalkulasi komersial budidaya kencur gajah amat menguntungkan. Di sisi lain keuntungan dari budidaya kencur ini, adalah masa tanam sampai mulai tumbuh siung sekitar 2 bulan, bisa digunakan untuk tumpang sari dengan tanaman sayuran yang usia tanamnnya relatif singkat seperti bayam, kangkung atau kacang tanah. Sebelum tumbuh kencur, kita bisa 3-4 kali panen sayuran, dan tidak lagi ada biaya pupuk. Karena pupuknya bisa memanfaatkan kelebihan dari pupuk yang digunakan untuk kencur, terang Atang. Kencur selain berfungsi sebagai tanaman obat, juga banyak digunakan sebagai bahan baku produk kosmetik, penyedap makanan dan minuman, rempah, campuran saus, serta campuran bahan di industri rokok keretek. Menilik khasiatnya, rimpang satu ini diyakini mampu meningkatkan nafsu makan, mengatasi infeksi bakteri, meredakan batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin, dan sakit perut. Tak heran, karena faedahnya tersebut, celah bisnis budidayanya cukup besar. Salah satu orang yang tertarik memanfaatkan potensi kencur sebagai bisnis adalah Gunawan Kuswanto. Terhitung, pria asal Kudus, Jawa Tengah ini sudah membudidayakan kencur sejak beberapa tahun terakhir. Gunawan, begitu ia kerap disapa, membudidayakan kencur di lahan seluas 1,5 hektar. Ia menanam dua jenis kencur, yakni kencur jawa dan kencur gajah dari Sumatra. Dari segi ukuran, kencur gajah lebih besar dari kencur jawa. Menurut Gunawan, kedua jenis kencur tersebut pun memiliki pangsa pasar sendiri. “Industri rokok keretek lebih menyukai kencur jawa karena aroma dan sari patinya yang kental. Tapi ada juga yang pesan kencur gajah karena bentuknya besar meski rasanya tidak begitu tajam,” beber Gunawan seperti dimuat dalam laman salah satu media ekonomi dan bisnis dari ibukota. (dari berbagai sumber)- (JB Santoso)  

Tags

Terkini