Resistensi yang lebih rendah berarti jantung tidak perlu memompa terlalu keras, membantu menjaga tekanan darah tetap sehat.
Yang menjadi perhatian adalah meskipun kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin D tidak selalu menghasilkan pengurangan tekanan darah signifikan bagi individu yang sudah didiagnosis menderita hipertensi.
Ini menunjukkan vitamin D hanyalah satu bagian dari sistem kompleks yang mengatur tekanan darah. Faktor-faktor lain, seperti pola makan, aktivitas fisik, stres, dan genetika, juga berperan penting.
Manusia harus mempraktekkan gaya hidup yang sehat, yakni olahraga teratur, mengurangi asupan garam, pola makan kaya buah dan sayur, dan mencapai berat badan sehat, tetap menjadi dasar untuk mengendalikan hipertensi.
Baca Juga: Kalahkan Getafe 2-0, Real Madrid Tempel Barcelona di Puncak Klasemen LaLiga
Vitamin D, baik dari sinar matahari, makanan, atau suplemen, dapat melengkapi upaya ini untuk mendukung kesehatan jantung.
Jadi, dalam penelitian ini vitamin D berperan dalam mengatur tekanan darah selain memang berperan dalam dengan kesehatan tulang.
Dengan menekan enzim yang meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah, nutrisi ini berkontribusi pada sistem kardiovaskular yang lebih sehat.
Baca Juga: PDI Perjuangan Ngotot Jawa Tengah Masih Jadi Kandang Banteng, Ini Alasannya
Maka itu, jika keluar rumah berjemurlah di bawah sinar matahari, namun juga harus menikmati makanan kaya vitamin D, atau mengonsumsi suplemen, ingatlah bahwa yang dibutuhkan tidak hanya menyehatkan tulang tetapi juga jantung. *