kesehatan

Apakah virus Nipah sudah sampai di Indonesia?

Rabu, 11 Oktober 2023 | 20:25 WIB
Arsip Foto - Puluhan kelelawar menggelantung di pohon di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (6/7/2023). Kelelawar pemakan buah termasuk hewan yang dapat menularkan virus Nipah kepada manusia. (ANTARA FOTO/ARNAS PADDA)

HARIAN MERAPI - Pemerintah seharusnya sudah mulai mecegah penularan virus Nipah. Sebab virus tersebut bisa menular dari hewan ke manusia, dari manusia ke manusia, dan dari makanan yang terkontaminasi.

Menurut Kepala Pusat Veteriner BRIN Harimurti Nuradji, virus itu telah menyebar di Malaysia, Singapura, Filipina, India, dan Bangladesh.

Sebagai wilayah yang berada di khatulistiwa, punya keanekaragaman hayati sangat tinggi, dan punya potensi interaksi hewan dan manusia, maka Indonesia termasuk rawan menghadapi ancaman virus Nipah.

Baca Juga: 7 KK di Gunungkidul Kesulitan Air Bersih Harus Gunakan Air Keruh, Tak Ajukan Droping, Optimalkan Sumur Bor

"Sebagai negara di wilayah Asia Tenggara, Indonesia merupakan hotspot untuk penyakit zoonosis, emerging, re-emerging, dan juga penyakit infeksi yang lainnya," kata Harimurti dalam seminar mengenai persebaran dan penularan virus Nipah yang diikuti di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Oleh karena itu, ia mengatakan, kesiapsiagaan untuk mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi penularan virus Nipah dan upaya mendeteksi dini persebaran virus tersebut mesti ditingkatkan.

Harimurti juga mengemukakan pentingnya mengetahui karakter dan biologi molekular virus Nipah serta perubahan-perubahannya dalam upaya mencegah dan mengendalikan persebaran virus tersebut.

"Perlu diketahui juga potensi dan juga informasi terkait dengan virus Nipah yang ada di dunia dan juga perubahan-perubahan yang terjadi di virus Nipah," katanya.

Baca Juga: Jumlah Peternak Sapi di Salatiga Capai 842 Orang, Terdiri Sapi Indukan dan Sapi Perah

Virus Nipah pertama kali dideteksi tahun 1999, saat wabah melanda peternak babi di Malaysia. Namun, setelah kejadian itu sampai sekarang tidak ada wabah baru yang dilaporkan terjadi di Malaysia.

Infeksi virus Nipah dilaporkan terjadi di Bangladesh pada 2001 dan kemudian hampir setiap tahun terjadi di negara tersebut. Penyakit itu juga dilaporkan secara berkala muncul di bagian timur India.

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia, virus itu telah ditemukan dalam reservoir alami spesies kelelawar Pteropus dan beberapa spesies kelelawar lainnya di negara seperti Kamboja, Ghana, Madagaskar, Filipina, Thailand, dan Indonesia.

BRIN meneliti infeksi virus Nipah pada spesies kelelawar Pteropus vampyrus di Indonesia dengan melakukan uji serologi pada 240 sampel kelelawar dan mendapati 54 atau 22 persen di antaranya reaktif.

Baca Juga: Elektabilitas Erick Thohir di Jatim sebagai Cawapres menurut survei Poltracking jauh mengungguli figur lain

Pemeriksaan juga dilakukan pada 15 sampel spesies kelelawar Cynopterus brachyotis di Kalimantan Barat dan hasilnya menunjukkan tidak ada yang reaktif.

Halaman:

Tags

Terkini