Apakah virus Nipah sudah sampai di Indonesia?

photo author
- Rabu, 11 Oktober 2023 | 20:25 WIB
Arsip Foto - Puluhan kelelawar menggelantung di pohon di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (6/7/2023). Kelelawar pemakan buah termasuk hewan yang dapat menularkan virus Nipah kepada manusia.  (ANTARA FOTO/ARNAS PADDA)
Arsip Foto - Puluhan kelelawar menggelantung di pohon di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (6/7/2023). Kelelawar pemakan buah termasuk hewan yang dapat menularkan virus Nipah kepada manusia. (ANTARA FOTO/ARNAS PADDA)

Hasil pemeriksaan pada 64 sampel kelelawar Pteropus Alecyo di Sulawesi Utara menunjukkan enam atau 9,4 persen di antaranya reaktif.

Upaya untuk mendeteksi persebaran virus Nipah juga dilakukan dengan melakukan pemeriksaan menggunakan metode RT-PCR pada sampel kelelawar dari tahun 2007 hingga 2015.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Veteriner BRIN Indrawati Sendow mengatakan bahwa dalam pemeriksaan 142 sampel kelelawar di Kalimantan Barat ada dua atau 1,4 persen yang menunjukkan hasil positif.

Baca Juga: Tabungan dan Deposito PT BPR BKK Pati Dijamin LPS, Nasabah Tetap Tenang

Dalam pemeriksaan pada 122 sampel kelelawar di Sumatera Utara, menurut dia, ada tiga atau 3,3 persen yang positif. Namun, dalam penelitian yang kemudian dilakukan pada 62 sampel kelelawar tidak ada yang hasilnya positif.

Indonesia sampai saat ini masih bebas dari penularan virus Nipah pada babi. Namun, antibodi dan virus Nipah dapat dideteksi pada kelelawar buah.

Virus Nipah dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut sampai ensefalitis yang fatal.

Kasus klinis infeksi nipah pada manusia dan babi hingga saat ini tidak ditemukan di Indonesia. Namun demikian, ancaman dari virus yang bisa menular ke manusia melalui hewan seperti kelelawar dan babi itu harus diwaspadai.

Baca Juga: Bulog Mencatat Harga Gabah Sekarang Tertinggi Sepanjang Sejarah! Ini Akibatnya

Indrawati menyampaikan bahwa pencegahan persebaran virus Nipah memerlukan usaha bersama semua pemangku kepentingan.

"Pencegahan masuknya penyakit Nipah perlu dilakukan dengan sistem pemantauan yang berkelanjutan dan deteksi dini, menerapkan sistem karantina yang ketat, penempatan peternakan babi yang sesuai, dan sistem ekologi yang baik, serta kerja sama lintas sektor," katanya.(*)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X