HARIAN MERAPI - Jamu telah diakui manfaatnya di dunia medis sebagai penyeimbang sistem tubuh.
Bahkan, tak hanya itu, jamu juga mampu menciptakan harmoni dengan lingkungan sekitar.
Demikian disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania dalam acara Peringatan Hari Jamu Nasional secara daring, Minggu.
Baca Juga: Musik Batu Warnai Perjalanan 10 Tahun Tebing Breksi
Ia menegaskan pentingnya memahami konsep jamu sebagai penyeimbang sistem tubuh, khususnya sistem pencernaan.
“Jamu itu konsepnya balance and harmony. Ia membantu menyeimbangkan sistem tubuh dan menciptakan harmoni dengan lingkungan sekitar,” ujar Inggrid
Ia menjelaskan bahwa jamu bukan sekadar ramuan, melainkan filosofi nenek moyang yang mengedepankan keseimbangan dan harmoni antara tubuh manusia dan alam.
Inggrid menyebut, beberapa jenis jamu gendong tradisional Indonesia seperti kunyit asam, beras kencur, cabe puyang, pahitan, kunci suruh, sinom dan lain-lain memiliki manfaat signifikan bagi sistem pencernaan.
Kunyit asam misalnya, bermanfaat membantu mengatasi keluhan saat menjelang menstruasi, sementara sinom efektif meningkatkan fungsi pencernaan secara keseluruhan.
Kemudian, jamu pahitan dinilai mampu meredakan gejala seperti perut begah dan kurang nafsu makan.
Selain tanaman obat, Inggrid juga menyoroti madu sebagai bahan alami berbasis hewani yang sangat bermanfaat bagi pencernaan.
Ia mengungkapkan, madu memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan viskositas tinggi yang dapat melindungi mukosa lambung dan saluran cerna.
“Madu sangat efektif bagi penderita gastritis, GERD, hingga tukak lambung,” jelasnya.
Baca Juga: AVC Nations Cup 2025: Timnas Putra Dapat Pool Berat Lawan Bahrain dan Thailand