Pemberian ASI Ekslusif Tidak Hanya Tanggung Jawab Ibu, Aktivis Mendesak Perubahan Regulasi

photo author
- Selasa, 23 Januari 2024 | 14:55 WIB
Ada banyak manfaat Asi Eksklusif baik bagi sang ibu maupun buah hati (instagram @ayosehat.kemkes)
Ada banyak manfaat Asi Eksklusif baik bagi sang ibu maupun buah hati (instagram @ayosehat.kemkes)

"Ada sekitar 20 persen atau 10 juta perempuan bekerja sebagai tenaga pabrik, artinya, anak-anak dari 10 juta ibu ini berisiko tidak mendapatkan ASI secara ekslusif," tandasnya.

Marni sapaan akrabnya berharap pemerintah dan juga para stakeholder dapat mengatasi persoalan ASI dan stunting dari akarnya seperti ekonomi, edukasi masyarakat serta lingkungan dan support system yang baik untuk ibu.

"Tidak hanya perempuan yang bekerja, ibu rumah tanggapun beresiko gagal memberikan ASI ekslusif, karena banyak faktor. Untuk itu yang dibutuhkan adalah regulasi yang melindungi perempuan khususnya ibu bekerja," imbuhnya.

Baca Juga: Benarkah micin atau penyedap rasa perburuk radang amandel, ini penjelasan dokter

Sementara itu, Nurul Yani seorang penjual perabot rumah tangga ini mengaku mengalami kesulitan memberikan ASI eksklusif.

Ia bahkan sudah berupaya memenuhi asupan gizi dengan tambahan booster ASI.

Tuntutan dan lingkungan kerja tidak leluasa bagi Yani untuk melalukan pumping ASI.

"Saya pun akhirnya terpaksa harus menambahkan susu formula agar kebutuhan gizi putrinya terpenuhi," ucapnya.

Baca Juga: Sambut Tahun Naga, Vespa 946 Dragon Edisi Terbatas Hanya Diproduksi 1.888 Unit

Hal senada diungkapkan Nurlaila seorang karyawan di perusahaan teknologi di Jakarta.

Nurlaila mengaku akhirnya memberikan susu formula untuk anak keduanya saat harus kembali bekerja.

“Awalnya sempat berusaha pumping ASI di kantor. Tapi lama-lama stress juga, rajin pumping tapi ASI semakin sedikit dan tidak cukup. Akhirnya saya terpaksa memberikan susu tambahan," jelasnya.

Dilansir dari laman WHO, lebih dari setengah miliar perempuan pekerja tidak mendapat perlidungan maternitas.

Baca Juga: Erspo jadi apparel tim nasional Indonesia, nilai kontraknya sebesar Rp 16,5 miliar

Karena itu, dalam pekan ASI 2023 yang berlangsung pada 1-7 Agustus kemarin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X