Pilot Ini Banting Setir Jadi Pedagang Ikan. Omztenya Sampai Miliaran Rupiah

photo author
- Senin, 16 Agustus 2021 | 17:13 WIB
Pilot maskapai penerbangan Air Asia, Kapten Pandu Silvanto (kanan) dan Kapten Bhisma Bagaskara ((ANTARA/HO-Pandu))
Pilot maskapai penerbangan Air Asia, Kapten Pandu Silvanto (kanan) dan Kapten Bhisma Bagaskara ((ANTARA/HO-Pandu))

“Sekarang pemintaan justru tidak dipenuhi, tapi di Oktober bisa banyak pasokan lagi, tergantung musim,” kata Pandu.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Tingkatkan Pencairan Anggaran Belanja Sektor Kesehatan

Bisnis berliku

Namun, kisah sukses bisnis perikanan ini bukan tak berliku. Keduanya pun sempat tertipu oleh rekanan bisnisnya sendiri hingga mengalami kerugian Rp700 juta.

“Hitung-hitung uang belajar,” kata Pandu.

Seperti pesan sejumlah pengusaha besar, bahwa dalam menjalankan sebuah usaha harus melalui jatuh bangun sehingga lebih tahan dan lebih adaptif terhadap berbagai persoalan bisnis.

Cerita berawal ketika mereka membeli ikan dari sebuah perusahaan supplier atau pemasok. Lantas ketika dikirim ke Sumatera, yakni ke Provinsi Jambi, mobil pengangkut justru dicegat oleh perusahaan lain. Ternyata suplier ini memiliki tanggung jawab dengan pihak tersebut sehingga ikan milik Pandu dan Bhisma yang diambil sebagai gantinya.

Kasus ini sudah dilaporkan ke Kepolisian, dan sejauh ini keduanya masih berharap ada itikad baik dari perusahaan rekanan untuk memenuhi kewajibannya.

Walau menelan kerugian yang tidak sedikit, tak membuat keduanya menyerah. Bahkan mengusung visi yang lebih besar untuk memberanikan diri menjajal bisnis ekspor perikanan.

Apalagi berdasarkan data Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan ekspor perikanan Indonesia justru naik di tengah pandemi.

Saat ini, Indonesia mampu menduduki peringkat 8 untuk eksportir utama produk perikanan di dunia pada 2020, atau naik dua peringkat dibandingkan tahun 2019.

“Sekarang kami sedang mempelajari untuk mulai ekspor, target paling lambat kuartal III tahun 2022,” kata Pandu.

Lantas pertanyaannya bagaimana dengan profesi pilotnya, apakah akan ditinggalkan atau tetap dipertahankan.

Bagi keduanya, persoalan profesinya sebagai pilot bukanlah sesuatu yang perlu diperdebatkan. Menurutnya, bisnis dan profesi sebagai pilot bisa berjalan beriringan asalkan telah memiliki sistem manajemen yang dapat dipertanggungjawabkan.

Bagi Pandu, pilot bukan sekadar profesi tapi telah menjadi hasrat dalam hidupnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X