MinyaKita langka di pasaran, Mendag : Semua orang membeli MinyaKita

photo author
- Senin, 30 Januari 2023 | 19:02 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di istana kepresidenan Jakarta pada Senin (30/1/2023)  (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di istana kepresidenan Jakarta pada Senin (30/1/2023) (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

HARIAN MERAPI - MinyaKita mulai langka dan sulit didapat di pasaran. Begini penjelasan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

"MinyaKita ada dua sebab, harga tidak naik, tapi di pasar-pasar rakyat berkurang kiriminannya, karena MinyaKita ini sekarang menjadi merek yang digemari oleh setiap konsumen," kata Zulhas, di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Senin (30/1/2023).

MinyaKita adalah merek minyak goreng yang diluncurkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Juli 2022 sebagai produk untuk menekan harga minyak goreng yang tinggi.

Baca Juga: Praperadilan pemilik Palms Karaoke dikabulkan, Dirreskrimsus Polda DIY siap laksanakan isi putusan

"Dia (MinyaKita) tidak hanya di pasar tradisional tetapi MinyaKita ini sudah masuk ke pasar-pasar modern, ritel modern, semua orang sekarang sudah membeli MinyaKita, karena kualitas MinyaKita sama dengan merek premium," ungkap Zulkifli.

Alasan lain adalah suplai minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) Indonesia digunakan untuk biodiesel B35.

"Kedua, kita kemarin menambah, B20 menjadi B35, B20 itu menyedot 2 juta CPO, untuk mengubah dari menjadi B20 itu (butuh) 9 juta, diubah menjadi B35 itu menjadi 3 juta, jadi perlunya 12 juta, menyedot lagi itu. Jadi ada dua sebab itu," kata Mendag.

Baca Juga: Tujuh hari jabat Kapolres Salatiga, AKBP Feria Kurniawan cek ratusan kendaraan dinas dan senpi, ini tujuannya

Mendag menyebut pemerintah mengundang para produsen minyak untuk menaikkan suplai.

"Hampir 30 (pengusaha) yang datang yang tadinya suplai untuk MinyaKita itu 300 ribu ton per bulan, kita naikkan 50 persen tadi, semua sudah sepakat, tanda tangan dari hampir 30 (pengusaha) itu yang suplainya MinyaKita 300 ribu ton ditambah 50 persen menjadi 450 ribu ton per bulan," jelas Mendag.

Dengan cara itu Mendag berharap pasokan MinyaKita dapat kembali ke pasaran.

"Mudah-mudahan dengan itu kita bisa membanjir kembali pasar-pasar tradisional atau pasar modern dengan curah atau minyak goreng merek MinyaKita," ujar Mendag Zulkifli.

Namun pihaknya belum mencium adanya oknum nakal dalam peredaran MinyaKita tersebut.

Baca Juga: Tiga proyek strategis di Sukoharjo masuk tahap lelang, simak apa saja?

"Tidak ada (oknum) memang dulu kan minyak curah ada di pasar saja, sekarang ini tidak, pasar modern juga ada MinyaKita. Jadi tentu otomatis kalau di pasar modern banyak dimana-mana, banyak dipasarkan barangnya maka tambah suplainya dari 3 ribu ton menjadi 450 ribu ton per bulan. Mudah-mudahan itu pasar modern juga bisa sampai ke pasar-pasar yang tradisional," kata Mendag Zulkifli.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X