HARIAN MERAPI - Demam permainan lato-lato yang kini viral, hampir merambah di berbagai penjuru tanah air. Tidak terkecuali di DIY, baik itu dari kalangan anak-anak, remaja dan dewasa bermain lato-lato.
Warna bola yang berwarna-warni dimainkan dengan tangan sehingga menghasilkan bunyi yang khas antarbola yang diadu. Viralnya lato-lato ini nampaknya menjadi berkah buat Ny Isti Marwati (50) warga Seyegan Sleman.
Bagaimana tidak, sejak sebulan terakhir ini Ny Isti meraup pundi-pundi rupiah dengan berjualan lato-lato. Ditemui di lapak dagangannya di daerah Cebongan Sleman ia ikut berjualan lato-lato, setelah sebelumnya berjualan buah.
Baca Juga: Tokopedia bagikan tren belanja tahun 2022, apa saja?
"Antusias masyarakat dengan permainan ini sangat tinggi, dari semua kalangan anak-anak dan dewasa ramai membelinya," katanya, saat ditemui Selasa (10/1).
Ia menuturkan, harga yang dibanderol Rp 10 ribu. Selama sebulan terakhir, ia meraih keuntungan hingga jutaan rupiah. Menurut Ny Isti, peluang berjualan barang viral harus dimanfaatkan untuk meraih keuntungan.
Meski demikian, berjualan barang viral tidak akan berjangka panjang. Ny Isti bersama suaminya mengungkapkan, mendapatkan lato-lato, ia membeli di toko mainan di Bantul dan online yang kemudian dijual kembali.
"Saya sebenarnya berjualan buah, karena lagi rame, jadi beralih. Harga awal bisa dijual Rp 15 ribu, sekarang harga turun, jadi Rp 10 ribu karena banyak yang jualan juga," jelasnya.
Baca Juga: Bakar gedung SMKN 1 dan tembaki pesawat sipil, KKB juga bakar kantor Disdukcapil di Oksibil
Ny Isti menambahkan dalam sehari ia bisa menjual puluhan buah lato-lato. "Saya bisa memainkannya, karena banyak pembeli tanya cara memainkan akhirnya saya belajar," ujarnya sambil tertawa renyah.
Sementara salah seorang pembeli lato-lato, Wildan (30) warga Magelang sengaja membeli lato-lato untuk keponakannya. "Saya beli 5 lato-lato untuk keponakan. Kebetulan ini tadi saya pas melintas di jalan ini," pungkasnya. *
Artikel Terkait
Viral disebut mirip Sungai Aare di Swiss, ternyata lokasinya di Kebumen
Lagi viral, ini manfaat anak bermain lato-lato, nomor lima bikin hepi bun
Viral anggota polisi menyanyi di perempatan Jalan Parangtritis, komentar netizen: Terlihat keren dan humanis
Taman Badegolan ditutup padahal belum lama viral, disinggung mirip Sungai Aare di Swiss, ini alasannya
Lato-lato, antara pola pikir, interkasi sosial dan nilai positifnya bagi anak