Pemerintah optimis, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bisa mencapai 5,3%. Ini alasannya....

photo author
- Rabu, 7 Desember 2022 | 20:35 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Kemenko Bidang Perekonomian)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Kemenko Bidang Perekonomian)

HARIAN MERAPI - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023 sebesar 5,3%. Optimisme tersebut didasarkan pada kemampuan Indonesia untuk terus mengakselerasi pemulihan perekonomian.

“Hal ini sejalan dengan proyeksi pada rentang 4,7% hingga 5,1% dari berbagai lembaga internasional. Proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023 tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan outlook perekonomian global,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Proyeksi senada diluncurkan oleh Centre of Reform Economics CORE, yang memproyeksikan ekonomi nasional di tahun 2023 mampu tumbuh 4,5 hingga 5,0%.

Baca Juga: Keputusan KIB soal capres akan bepengaruh pada konstelasi politik Indonesia

“Pada 2023, kita prediksikan sudah kembali ke kondisi pra-pandemi, di mana investasi kembali ke nomor dua dan pertumbuhan investasi di Indonesia diperkirakan tidak akan banyak terganggu tekanan ekonomi global,” kata Direktur Eksekutif CORE M.Faisal, Rabu (7/12/2022).

Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tetap kuat, angka inflasi menurun dan menariknya pada tahun depan, sejalan dengan melemahnya daya dorong ekspor, investasi kembali menjadi sumber pertumbuhan terbesar kedua bagi PDB nasional.

“Yang menjadi penopang kedepan itu sebetulnya trend investasi di 2023, karena satu kita perkirakan konsumsi domestik masih kuat, maka industri manufaktur sektor sekunder itu juga masih mengalami ekspansi dan artinya dari investasi masih prospektif,” jelas Faisal.

Kemudian, selama pandemi, khususnya sepanjang tahun 2020, industri manufaktur secara agregat terus tumbuh. Kemudian sekarang ini, dimana masyarakat mulai beraktivitas, mobilitas tinggi, maka sektor jasa akan ikut tumbuh.

Baca Juga: Penghentian siaran TV analog sudah dilakukan, harga Set Top Box dinilai mahal

“Restriksi mobilitas sudah minimal harus nya dari sektor jasa itu sudah mulai meningkat kembali pertumbuhan, artinya prospek investasi cukup baik,” sebut Faisal.

Salah satu industri yang sudah berkembang dan akan makin moncer di tahun depan adalah industri turunan, hilirisasi barang tambang, termasuk nikel. Hal ini senada dengan trend dunia menuju kendaraan hijau, dan juga geliat pemerintah indonesia dalam produksi mobil listrik (EV).

Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini, menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat berbagai perizinan investasi serta pengembangan ekosistem hulu dan hilir dari Electric Vehicle (EV) mulai dari baterai hingga industri otomotif berbasis EV, perencanaan roda 4 atau roda 2, perencanaan ekosistem, maupun insentif yang perlu diberikan.

”Oleh karena itu, terkait dengan ekosistem ini diminta untuk mendalami berbagai komoditas baik itu bauksit, alumunium, maupun nikel beserta integrasi ekosistemnya dalam bentuk EV baterai yang tentu membutuhkan nikel, cobalt, mangan, dan komoditas lain,” pungkas Menko Airlangga.

Baca Juga: Ganjar Pranowo klarifikasi info Kades Pati hobi karaoke

Tumbuh 5,3%

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X