JAKARTA,harianmerapi.com - Ratna, pemilik Ratna Collection terpaksa harus memutar otak agar usahanya tidak sampai gulung tikar di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menurut Ratna, mengingat bisnisnya banyak bergerak dalam penyediaan seragam kantor membuatnya agak sulit di tengah banyak perusahaan yang mengharuskan bekerja dari rumah.
Ratna akhirnya banting stir agar industri rumahan di bidang konveksinya tetap bisa jalan dan karyawan tetap dapat bekerja. Sejak awal 2021, dia mulai menjahit masker kain dengan desain kekinian.
Dengan mengandalkan perusahaan "e-commerce", Ratna mulai memberanikan diri untuk memasarkan masker buatannya. Animo masyarakat ternyata sangat tinggi lantas dia juga memproduksi busana kantor khusus untuk bekerja dari rumah dan peminatnya cukup banyak.
Namun tak semua pengusaha bisa seberuntung Ratna. Tak sedikit sampai saat ini yang masih mengalami kesulitan untuk menyesuaikan dengan kebijakan PPKM.
Sebagai contoh pengusaha makanan dan minuman masih banyak yang kesulitan untuk beralih dengan memanfaatkan layanan daring.
PEN
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UMKM Fiki Satari mengakui pandemi COVID-19 yang berkepanjangan telah memberikan pukulan kepada para pelaku usaha.
Pada satu sisi mereka harus memastikan keberlangsungan usahanya. Namun di sisi lain juga mengedepankan perlindungan kesehatan.
Padahal UMKM sampai saat ini masih menjadi tulang punggung perekonomian nasional yang memiliki pangsa 99.99 persen dari total populasi pelaku usaha di Indonesia pun, tentu saja tidak kebal dari dampaknya.
Menyadari hal tersebut, pemerintah meluncurkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang ditujukan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi termasuk bagi UMKM.
Program ini bertujuan agar pelaku usaha agar dapat terus melanjutkan usahanya dan juga sebagai upaya untuk menekan potensi pengurangan tenaga kerja.
Sebagai stimulus dan dukungan bagi UMKM, pemerintah menggulirkan beragam bantuan dari hulu ke hilir.
Fiki Satari mengatakan salah satu bantuan itu adalah Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang mendapat respon antusias dari 12,8 juta pelaku usaha mikro yang menjadi targetnya.
Selain itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah terserap hingga 54 persen, dengan relaksasi bunga mencapai nol persen bila ada kendala dari penerima bantuan.
Masyarakat juga dapat mengecek cara mendapatkan bantuan tersebut melalui laman resmi www.kemenkopumkm.go.id atau akun media sosial Kemenkopumkm.