ekonomi

Generasi muda banyak jadi investor, Airlangga : Hati-hati dalam memilih instrumen investasi

Senin, 3 Oktober 2022 | 20:26 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Dokumentasi Humas Sekretariat Kabinet/Agung)

 

HARIAN MERAPI - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, generasi muda sekarang ini banyak terjun ke dunia investasi. Namun dia mengingatkan, agar mereka lebih berhati hati dalam memilih instrumen investasi.

“Agar generasi muda hendaknya tetap menyeimbangkan antara investasi yang agresif dan investasi konservatif. Hal tersebut penting karena investasi konservatif tetap memiliki faktor keamanan lebih tinggi.” ucap Airlangga dalam keterangan tertulisnya.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom INDEF, Nailul Huda mengatakan meningkatnya jumlah investor muda di Indonesia adalah ‘blessing in disguise’ kencangnya digitalisasi pada masa pandemi.

Baca Juga: Kisah misteri Kang Parman maunya ingin jadi orang kaya dengan pesugihan kain kafan, tapi ini akhirnya .....

“Pilihan investasi juga semakin banyak karena didorong oleh digitalisasi di sektor jasa keuangan. Makanya banyak anak muda yang berinvestasi di masa pandemi, baik di pasar saham dan aset kripto. Kemudahan berinvestasi menjadi salah satu alasan mereka untuk berinvestasi,” kata Nailul Huda hari ini (3/10/2022).

Namun memang dia katakan, pemilihan jenis investasi akan sangat mempengaruhi kemakmuran investornya dan perlu berhati-hati. “Zamannya sekarang udah berubah juga. Dengan hanya mengandalkan gadget saja skrg anak-anak muda ini bisa menghasilkan bahkan bisa lebih banyak dibandingkan dengan investasi di sektor riil,” sebut Nailul.

Investasi ‘jaman now’ dilakukan secara digital, melalui Fintech terdaftar di OJK. Data KSEI menunjukan bahwa per April 2022, 60,29% investor pasar modal berusia di bawah 30 tahun, yang rata-rata masih berada di awal dan pertengahan karir profesionalnya.

Baca Juga: Kejadian misteri bikin merinding setiap malam Jumat setelah pohon bambu di kebon Pak Kirwandi dibabat habis

Dalam sebuah survei yang dilakukan CELIOS beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa berinvestasi di platform investasi digital dianggap sebagai aksi berkontribusi terhadap peningkatan sektor teknologi informasi, membantu pendanaan perusahaan, dan efek penciptaan tenaga kerja dari investasi.

Hal ini menjadi indikasi positif bahwa platform investasi digital mampu mendorong terciptanya investment-oriented society atau masyarakat yang melek investasi.

Dunia memang tengah bergerak lebih dalam ke arah digitalisasi. Menko Airlangga sendiri menyebutkan, “Hampir seluruh negara, termasuk Indonesia, menggunakan digitalisasi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi dan menggunakan digitalisasi sebagai tempat untuk penciptaan lapangan pekerjaan,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar ini.

“Jadi memang kalo kita melihat dalam masa pandemi seperti ini, digitalisasi menjadi salah satu penyelamat konsumsi masyarakat. Dengan digitalisasi kegiatan usaha masih cukup berjalan di masa pandemi. Bahkan di bidang perdagangan online, kenaikan transaksi bisa dua kali lipat ketika pandemi,“ tandas Nailul.

Baca Juga: Pengamat Politik : Pengumuman Capres bisa kerek elektabilitas Parpol

Peluang

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB