ekonomi

Tren mobil listrik di 2026 takkan semasif tahun 2025, begini kata pakar....

Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:30 WIB
Ilustrasi: Pengisian mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area KM 10.6 Jagorawi, Cibubur, Cipayung, Jakarta Timur. ( ANTARA/Siti Nurhaliza)

Baca Juga: Dukung ProKlim di wilayah Sewon, anggota dewan Yuliana Tumonglo bagikan bibit tanaman buah ke masyarakat

ID COMM menjabarkan hasil risetnya menunjukkan pemilik mobil listrik di Indonesia mayoritas berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah atas yang sudah memiliki mobil dengan mesin pembakaran internal.

Kegiatan riset yang dilakukan dengan cara mewawancarai konsumen, pelaku industri, perwakilan media massa, serta analisis kebijakan kendaraan listrik dalam tahun 2025 menunjukkan terjadinya pergeseran perilaku konsumen mobil.

Menurut studi, motivasi ekonomi merupakan faktor utama yang mendorong konsumen beralih ke mobil listrik, karena biaya operasional mobil listrik dinilai lebih rendah dan pemerintah menawarkan insentif pajak kepada pembeli mobil listrik.

Selain faktor ekonomi, sebagian responden mengaku bangga menjadi pengguna awal kendaraan elektrik yang bercitra modern dan inovatif.

Hasil riset menunjukkan bahwa aspek lingkungan bukan alasan utama konsumen dalam memutuskan untuk membeli mobil listrik.

Menurut studi, harga mobil listrik yang dibeli responden penelitian berkisar Rp189 juta hingga Rp1,58 miliar dan pasar kendaraan tersebut masih terkonsentrasi pada kelompok masyarakat kelas menengah atas berusia 25 sampai 50 tahun dengan mobilitas tinggi.

Catatan Gaikindo, jumlah kendaraan elektrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) di Indonesia telah meningkat dari 15.318 unit pada 2023 menjadi 43.188 unit pada 2024.(*)

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB