ekonomi

Bank Indonesia DIY Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Desa Wisata

Selasa, 28 Oktober 2025 | 19:07 WIB
Desa wisata Ramang Ramang di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. (Nurrohman Sodiq)

Sementara itu, Ekonom Senior BI Sulsel, Deded Tuwanda, mengungkapkan investasi di sektor riil, seperti desa wisata, dapat memberi efek ganda terhadap perekonomian.

Menurutnya, pengembangan sektor ini tidak hanya membuka lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperkuat struktur ekonomi daerah.

“Kalau investor asing masuk ke sektor riil, modalnya tidak mudah keluar seperti di pasar keuangan. Itu bagus karena berdampak positif terhadap nilai tukar rupiah dan stabilitas ekonomi,” jelasnya.

Deded juga menyoroti pentingnya strategi investment project ready to offer atau penyiapan proyek investasi siap tawar sebagai cara menarik minat investor.

Baca Juga: Kapolres Temanggung sebut Ojol sebagai duta keselamatan dan pelopor ketertiban

Langkah ini memungkinkan daerah untuk menawarkan potensi investasi secara konkret dan terukur kepada calon penanam modal, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Sulawesi Selatan punya banyak destinasi unggulan. Masing-masing desa wisata memiliki karakter dan daya tarik sendiri. Dengan penyiapan proyek yang matang, investor akan lebih yakin menanamkan modalnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Deded menegaskan bahwa pembangunan ekonomi daerah tidak bisa hanya bergantung pada anggaran pemerintah. Diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat agar pertumbuhan ekonomi dapat berjalan berkelanjutan.

“APBD dan APBN penting, tapi tidak cukup. Investasi di sektor riil menjadi penggerak utama ekonomi daerah. Karena itu, BI bersama pemerintah daerah terus menyiapkan proyek-proyek yang layak jual untuk menarik investor,” katanya.

Baca Juga: Guru Ini Dorong Inklusi dan Literasi Keuangan bagi Masyarakat dengan Dirikan AgenBRILink di Pedalaman Papua

Menurutnya, ketika investasi mengalir ke sektor riil seperti pariwisata, dampaknya akan lebih tahan lama dibandingkan investasi di sektor keuangan.

Selain memperkuat ekonomi daerah, langkah ini juga mendukung stabilitas ekonomi nasional.

Melalui kegiatan ini, BI DIY berharap sinergi antarwilayah dapat semakin kuat, terutama dalam mengembangkan desa wisata sebagai motor penggerak ekonomi inklusif.

Baca Juga: KPK berpeluang panggil Luhut Binsar Pandjaitan dalam kasus Whoosh

Dengan kolaborasi bersama media dan masyarakat, BI berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tangguh, berkelanjutan, dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. *

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB