HARIAN MERAPI – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Daerah (KPwD) DIY terus menunjukkan peran strategis untuk turut serta pengembangan ekonomi daerah.
Salah satunya, yang selama ini telah berjalan adalah dengan memberikan dukungan nyata untuk pengelolaan desa wisata (dewis) potensial di DIY.
Baru-baru ini, Bank Indonesia DIY mengajak beberapa pengelola dewis unggulan beserta awak media untuk melakukan kunjungan ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk acara Capacity Building Wartawan DIY dan kunjungan Desa Wisata.
Baca Juga: Tanah Longsor Terjang Dua Kecamatan di Karanganyar, Infrastruktur Rusak dan Jalan Amblas
Dalam rangkaian acara yang berlangsung 22-24 Oktober 2025 itu, digelar sesi diskusi bertajuk “Kiprah Bank Indonesia dalam Pertumbuhan Ekonomi Daerah” di Hotel Rinra Makassar, serta kunjungan ke Desa Wisata Ramang-Ramang dan Taman Arkeologi Leang-Leang di Kabupaten Maros.
Dua narasumber utama dalam diskusi adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulsel, Dr H Muhammad Arafah ST MT, serta ekonom senior Kantor Perwakilan BI Sulsel, Deded Tuwanda.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala Unit Kehumasan BI DIY, Maya Mulyawati, menjelaskan, Makassar dipilih sebagai lokasi kegiatan karena memiliki peran strategis dalam jaringan ekonomi nasional.
Dengan dukungan pelabuhan internasional, infrastruktur logistik yang kuat, serta kekayaan budaya dan kuliner, Makassar menjadi contoh daerah yang mampu memadukan potensi lokal dengan penguatan ekonomi daerah.
Baca Juga: Sepeda Motor Tabrak Mobil Pick Up di Jalan Wonosari-Yogya Gunungkidul, Satu Korban Cedera Berat
“Makassar bukan hanya gerbang Indonesia Timur, tetapi juga simpul penting dalam rantai ekonomi nasional. Potensi pariwisata, sejarah, dan budaya lokalnya sangat besar. Melalui kegiatan ini, kami ingin berbagi informasi dan memperkuat sinergi antarwilayah, terutama antara BI dan pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan ekonomi melalui pariwisata,” jelas Maya.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BI DIY untuk bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk media dan pengelola desa wisata, dalam mendorong pengembangan ekonomi daerah.
Ia menilai, desa wisata memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi lokal karena mampu memanfaatkan potensi alam, budaya, dan kreativitas masyarakat.
Baca Juga: Truk Molen Tabrak 2 Sepeda Motor, 3 Pengendara dan Pembonceng Tewas di Lokasi
“Potensi desa wisata harus dikembangkan secara berkelanjutan. Media memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi positif, membangun citra destinasi, serta mendorong partisipasi publik. Kami percaya pariwisata berdaya dorong besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” terangnya.