ekonomi

Hingga April 2025, modal asing keluar pasar saham RI Rp50,72 triliun

Jumat, 9 Mei 2025 | 16:45 WIB
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) April 2025 di Jakarta, Jumat. ( ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

HARIAN MERAPI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025 mencapai sebesar Rp50,72 triliun secara year-to-date (ytd).

“Non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp20,79 triliun month-to-date, di mana secara year-to-date masih terdapat net sell sebesar Rp50,72 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) April 2025 di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Adapun nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.705 triliun atau naik 5,20 persen month-to-date (mtd), namun secara year-to-date masih turun sebesar 5,11 persen.

Di tengah pasar keuangan global yang sempat tertekan pasca pengumuman tarif dagang Amerika Serikat (AS), pasar saham domestik secara month-to-date ditutup menguat sebesar 3,93 persen pada 30 April 2025 ke level 6.766,8, namun secara year-to-date melemah sebesar 4,42 persen.

Baca Juga: Kapolres Sukoharjo sapa warga lewat jalan sehat dan aksi sosial

Seperti dilansir Antara, Inarno menyampaikan koordinasi seluruh pemangku kepentingan dilakukan untuk meredam volatilitas di pasar saham.

Koordinasi termasuk oleh OJK dan pemerintah, serta seluruh lembaga atau instansi terkait seperti forum Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Self-Regulatory Organization​​​​​​​ (SRO) dan pelaku pasar.

Adapun di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI melemah 1,61 persen month-to-date atau naik secara year-to-date sebesar 3,39 persen ke level 405,99.

Investor non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp0,01 triliun secara month-to-date atau secara year-to-date masih terdapat net sell sebesar Rp1,42 triliun.

Baca Juga: Walikota Salatiga dinilai resahkan warga, DPRD sepakati Hak Interpelasi, Dance: Ini bukan masalah benci atau tidak

Di industri pengelolaan investasi, per 30 April 2025 nilai asset under management (AUM) tercatat sebesar Rp821 triliun atau naik sebesar 1,01 persen month-to-date atau secara year-to-date masih terdapat penurunan sebesar 1,96 persen.

Reksa dana tercatat net subscription sebesar Rp6,24 triliun secara month-to-date dan secara year-to-date masih terdapat net redemption sebesar Rp4,88 triliun.

Sementara itu, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif. Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp56,06 triliun dengan Rp3,31 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 6 emiten baru.

Adapun untuk penggalangan dana pada securities crowdfunding (SCF), sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 30 April 2025, telah terdapat 18 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 805 penerbit efek dari 510 penerbit dan 179.363 pemodal dengan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI mencapai Rp1,53 triliun.

Baca Juga: Permintaan terus meningkat, sapi kurban kisaran harga Rp 20-25 juta paling laku

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB