Targetnya Oktober 2024 produk makanan dan minuman yang beredar di Yogya harus sudah bersertifikasi halal. Selama pameran berlangsung, seluruh pelaku usaha bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengurus sertifikasi halal di stand BPJPH.
"Sertifikat halal sekarang menjadi sebuah kebutuhan. Daya saing UMKM di era globalisasi salah satunya didukung oleh sertifikat halal. Konsumen sekarang sudah aware, sertifikasi halal mutlak menjadi referensi utama mereka membeli produk," kata Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Kemenag RI, Siti Aminah.
Mencermati data dari Statista, secara global, populasi penduduk muslim diprediksi akan mencapai 30 persen dari total penduduk dunia pada tahun 2030.
Bertambahnya populasi, otomatis akan berimplikasi pada tingkat konsumsi. Sehingga diperkirakan, nilai pasar untuk industri makanan halal global terus meningkat.
Baca Juga: Benarkah investasi Indonesia dikuasai China, begini jawaban Bahlil
Besarnya potensi tersebut dapat diikuti dengan peningkatan kapasitas dan kapabilitas ekonomi syariah.
Di wilayah DIY sendiri mempunyai industri produk halal yang berpotensial untuk dikembangkan untuk mendukung kegiatan pariwisata di DIY.
Kepala Bagian Pengelolaan Stabilitas Perekonomian Daerah Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pemda SIY, Yustin Dhamayanti berharap komunitas, asosiasi, dan pelaku usaha dapat terus menjadi mitra pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk mengembangkan industri produk halal di DIY.
Baca Juga: Ini yang perlu dilakukan penderita asma usai gunakan inhaler
“Berkaca dari kondisi ini, sudah selayaknya kita mengembangkan komoditas produk dan jasa layanan dengan label halal di DIY. Untuk itulah, diperlukan peningkatan literasi produk halal bagi UMKM, dilanjutkan dengan upaya penjaminan kehalalan terhadap produk yang akan dipasarkan,” tandasnya. *