HARIAN MERAPI- Salah satu tempat biasa menjadi jujugan untuk belajar bidang pertanian secara umum, yakni Joglo Tani Indonesia biasa juga cukup disebut Joglo Tani.
Sebagai pendiri Joglo Tani, TO Suprapto (Pak TeO), biasa pula diundang berbagai pihak sebagai narasumber terkait pertanian, seperti ketahanan pangan, pupuk organik hingga pengendalian hama.
Tak jarang pula kelompok-kelompok tani dari berbagai daerah di Indonesia datang ke Joglo Tani, misalnya ingin belajar seputar pertanian organik baik teori maupun praktik.
Baca Juga: Setahun Melatih Manchester United, Ruben Amorim Ungkap Bak Naik Rollercoaster
Sebagai contoh, yakni petani-petani perwakilan dari 55 kelompok tani asal Blora Jawa Tengah, Kamis (30/10/2025), mengikuti kegiatan bertema, Bimbingan Teknis Pertanian Organik Terintegrasi Menuju Kemandirian Pangan.
Selain para petani, ada di rombongan tersebut seperti Kabid Sarana Prasarana Pertanian dan Peternakan, Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora, Sukandar SE MM.
Ada pula anggota DPRD Blora dari Komisi D, H Anif Mahmudi SKep MSi serta beberapa tokoh masyarakat serta sebagian PPL kelompok tani dari DP4 Blora.
Menurut Sukandar, kelompok tani yang mengikuti kegiatan tersebut berasal dari dua kecamatan di Blora, yakni Bogorejo dan Jiken. Setiap kelompok tani ada perwakilan dua hingga tiga petani.
Baca Juga: Ganda Campuran Edsel/Naufa Persembahkan Medali Emas di AYG 2025
“Total jumlah petani yang ikut saat ini ada 120 orang, masih ditambah para PPL dari DP4 Blora. Semua antusias mengikuti kegiatan terkait pertanian organik terintegrasi,” paparnya.
Dijelaskan pula, Bupati Blora untuk periode 2025-2030 Dr H Arief Rohman SIP MSi sangat mendorong maupun berkomitmen penuh pengembangan pertanian organik di Blora.
Berbagai upaya pun terus dilakukan, seperti dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Adanya bimbingan teknis pertanian organik bagi petani juga termasuk bagian dari upaya tersebut.
Hal senada diungkap Anif Mahmudi, bimbingan teknis pertanian organik tersebut sangat bermanfaat, misalnya akan menambah wawasan, pengetahuan bahkan semangat untuk mandiri dalam ketahanan pangan.
“Semoga berawal dari kegiatan ini bisa berlanjut, misalnya suatu saat ada pelatihan pembuatan pupuk organik dan sangat sejalan dengan komitmen dari Bupati Blora,” tegasnya.