Didorong dana murah dan digitalisasi, BNI cetak laba Rp15,12 triliun di kuartal III 2025

photo author
- Jumat, 24 Oktober 2025 | 15:45 WIB
Arsip - Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan.  (ANTARA/HO-BNI)
Arsip - Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan. (ANTARA/HO-BNI)

Hingga kuartal III, rasio permodalan inti atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BNI sebesar 21,1 persen. Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL gross) berada di kisaran 2,0 persen dan Loan at Risk (LAR) membaik ke level 10,4 persen. BNI mengklaim kualitas aset ini mencerminkan keberhasilan penerapan manajemen risiko yang kuat dan strategi ekspansi bisnis yang sehat dan hati-hati.

Di sisi lain, Direktur Risk Management BNI David Pirzada menjelaskan BNI ingin memperkuat posisi sebagai pelopor keuangan berkelanjutan di Indonesia, di antaranya, dengan penerbitan Sustainability Bond. Melalui obligasi itu, BNI menyalurkan pembiayaan ke berbagai proyek ramah lingkungan, termasuk energi terbarukan dan efisiensi energi serta pembiayaan sosial ekonomi UMKM.

"Seluruh dana hasil penerbitan Sustainability Bond dialokasikan untuk proyek-proyek hijau yang memenuhi kriteria lingkungan. Kami ingin memastikan pembiayaan tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan," katanya.

Hingga akhir September 2025, portofolio berkelanjutan BNI mencapai Rp192,4 triliun atau 24 persen dari total kredit yang terdiri dari pembiayaan sosial-ekonomi dan pembiayaan hijau.(*)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X