HARIAN MERAPI - PT Pertamina (Persero) membidik Indonesia menjadi 'Raja Panas Bumi' atau menempati posisi nomor 1 di dunia pada 2029 melalui penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
“Kami berharap supaya kapasitas terpasang pada 2029 akan menjadikan (Indonesia) nomor 1 di dunia,” ucap Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri pada acara “Indonesia Langgas Berenergi” di Jakarta, Selasa (7/10), sebagaimana dilansir dari ANTARA.
Dengan demikian, Indonesia akan menyalip Amerika Serikat yang saat ini menempati posisi teratas kapasitas terpasang PLTP.
Simon menyampaikan bahwa rencana untuk meningkatkan kapasitas terpasang PLTP sudah dibicarakan bersama Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi.
“Ini sudah menjadi komitmen bersama Ditjen Energi Baru Terbarukan dari Kementerian ESDM, kemungkinan pada 2029, kami akan meningkatkan kapasitas terpasang (PLTP),” kata Simon.
Untuk mewujudkan ketahanan energi, Pertamina memiliki dual growth strategy, yakni memaksimalkan bisnis yang sudah ada, seperti minyak dan gas bumi (migas), serta mengembangkan bisnis transisi energi menuju rendah karbon.
Baca Juga: Kebakaran di Kilang Pertamina Dumai Disertai Ledakan Keras
Peningkatan kapasitas terpasang dari PLTP merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis transisi energi menuju rendah karbon.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia memiliki potensi sumber daya panas bumi yang besar, mencapai 23.742 Megawatt (MW). Dirinya menilai bahwa dari jumlah itu, masih terdapat peluang besar pengembangan panas bumi di Indonesia.
Selain itu, Bahlil mengatakan saat ini Indonesia menempati posisi nomor dua sebagai produsen listrik panas bumi secara global.
Dengan kapasitas terpasang listrik dari sumber panas bumi sebesar 2.744 Megawatt (MW), posisi Indonesia hanya berada di bawah Amerika Serikat yang memiliki 3.937 MW listrik dari panas bumi.