SMEXPO Yogyakarta 2025 Jadi Saksi, UMKM Lokal Berhasil Transformasi Menuju Pasar Internasional

photo author
- Sabtu, 27 September 2025 | 15:52 WIB
SMEXPO digelar di kawasan Pasar Ngasem Yogyakarta diikuti oleh puluhan stan UMKM (foto: dokumen)
SMEXPO digelar di kawasan Pasar Ngasem Yogyakarta diikuti oleh puluhan stan UMKM (foto: dokumen)

HARIAN MERAPI - Program pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang diinisiasi oleh Pertamina Foundation menunjukkan hasil konkret dengan keberhasilan UMKM binaannya menembus pasar Eropa. Capaian ekspor ini menjadi penekanan utama dalam gelaran pameran SMEXPO yang dilaksanakan di kawasan Pasar Ngasem, Yogyakarta, pada Sabtu (27/09/2025), yang sekaligus menjadi etalase bagi produk-produk unggulan lokal.
SMEXPO diikuti sebanyak 35 stand UMKM dari Yogya dan sekitarnya. Mulai dari stand kuliner, kerajinan hingga fashion. Acara juga dilengkapi dengan taklshow serta lomba mewarnai hingga fasio show.

Sejumlah pelaku UMKM mengaku sangat bahagia ambil bagian dalam acara ini. "Acara ini bisa meningkatkan perekonomian kita, pelaku UMKM," ujar Yuli, pemilih stand lumpia.
VP Pemberdayaan Masyarakat Pertamina Foundation, Probo Prasiddhahayu, menegaskan bahwa komitmen yayasan melampaui sekadar bantuan modal, melainkan berfokus pada pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan. Program yang telah berjalan lebih dari lima tahun ini, telah membina ribuan UMKM dengan ratusan di antaranya dikurasi secara ketat setiap tahun untuk memastikan kualitas dan potensi pertumbuhan.

"Kita bisa melihat bagaimana hadir untuk masyarakat Yogyakarta. Bagaimana kita bisa memberikan sentuhan yang bagus, hiburan yang luar biasa, sajian yang luar biasa, termasuk yang utama adalah UMKM di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya bisa melaksanakan pameran," ujar Probo. Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti SMEXPO dirancang untuk memberikan dampak nyata dan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan.

Puncak keberhasilan program tersebut terlihat dari capaian signifikan di pasar internasional. Probo mengumumkan bahwa salah satu UMKM yang dibina Pertamina Foundation telah berhasil melakukan transaksi ekspor perdana ke Eropa dengan nilai yang mencengangkan, yakni lebih dari US$53.000. Angka ini, menurutnya, adalah buah dari upaya strategis dan pembinaan intensif yang bertujuan memperluas jaringan UMKM ke panggung global.\

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio 28 September 2025: Dalam urusan karier diprediksi mendapat peluang menarik yang menantang kemampuan berpikir kreatif

"Ini satu pencapaian luar biasa, bagaimana kita bisa memperluas jaringan dari UMKM kita untuk bisa lebih go global, jadi tidak hanya dikenal di nasional tapi juga diakui di seluruh dunia," tegasnya. Pencapaian ekspor ini merupakan tonggak penting yang memvalidasi bahwa produk UMKM lokal memiliki daya saing dan kualitas yang mampu memenuhi standar pasar internasional, sejalan dengan visi besar program pemberdayaan tersebut.

PT Agrominafiber Java Indonesia menjadi salah satu kisah sukses yang menonjol dari program ini. Probo menuturkan bahwa perusahaan tersebut merupakan contoh konkret dari sebuah usaha yang berhasil bertransformasi dari pemasok bahan baku menjadi produsen produk jadi yang mandiri dan kompetitif. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras pelaku usaha serta kemampuan mereka dalam memanfaatkan jaringan dan ekosistem yang dibangun oleh Pertamina Foundation.

Probo memberikan motivasi bahwa peluang untuk mencapai level tersebut terbuka lebar bagi UMKM lainnya. "Saya yakin usaha keras tidak akan sia-sia, kalau mau istimewa ya harus pengorbanannya istimewa. Tidak biasa-biasa saja, supaya hasilnya tidak biasa juga," ungkapnya. Ia menambahkan bahwa jaringan yang dibangun dan ditumbuhkan oleh yayasan tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua UMKM binaan. "Jaringan yang kita buat, yang kita tumbuhkan, itu ditangkap oleh PT Agrominafiber Java Indonesia. Hari ini, tidak ada yang membedakan mereka dengan UMKM lain, posisinya sama, pemasarannya sama," katanya.

Baca Juga: MBG Belum Merata Bikin Kepala Sekolah di Salatiga Waswas Tandatangani Perjanjian, Walikota Minta Keluhan di Lapangan Tak Diabaikan

Lebih lanjut, program pembinaan yang diberikan mencakup pendampingan upscaling, yakni peningkatan skala usaha secara profesional. Ini merupakan aspek fundamental yang krusial bagi pertumbuhan bisnis UMKM. Kurikulum pembinaan mengajarkan para pelaku usaha bagaimana mengelola bisnis mereka dengan standar korporasi, dimulai dari hulu hingga hilir.

"Setiap perjalanan UMKM yang mengikuti program pembinaan kami, selalu ada upscaling. Kami bina bagaimana mereka membuat laporan keuangan, bagaimana laba-rugi dan pengemasan produknya," jelas Probo, menekankan pentingnya profesionalitas manajemen keuangan dan produk.

Menanggapi tantangan pasar yang semakin terintegrasi, aspek digitalisasi juga menjadi fokus utama dalam kurikulum. Pertamina Foundation membekali UMKM dengan strategi pemasaran yang mengintegrasikan kanal luring (offline) dan daring (online). Pendekatan hybrid ini memastikan UMKM mampu menjangkau pasar yang lebih luas di tengah derasnya arus informasi.

"Lewat digitalisasi, kita harus bisa memahami teknik pemasaran offline dan online. Karena itu situasi yang kita alami hari ini, tantangannya di situ," tutup Probo. Pendekatan komprehensif ini dirancang untuk memastikan UMKM binaan tidak hanya mampu bertahan di pasar lokal, tetapi juga bertumbuh pesat dan berdaya saing global, mengukuhkan peran mereka sebagai pilar penting dalam ketahanan ekonomi nasional.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X