Program MRANTASI Pasar Dorong Pemahaman Peran Pedagang terhadap Pengendalian Inflasi di DIY

photo author
- Kamis, 31 Juli 2025 | 18:55 WIB
Pembukaan program MRANTASI Pasar. (Dok BI DIY)
Pembukaan program MRANTASI Pasar. (Dok BI DIY)

HARIAN MERAPI - Inflasi yang rendah dan stabil merupakan salah satu prasyarat pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Berkaca pada hal tersebut, maka pengendalian inflasi daerah menjadi upaya penting mengingat inflasi yang tinggi dan tidak stabil akan memberikan dampak negatif dalam kondisi sosial ekonomi masyarakat berupa penurunan pendapatan riil masyarakat dan memicu ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.

Dalam perkembangannya, tekanan inflasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Juni 2025 relatif terkendali.

Baca Juga: Pencarian Korban Laka Laut di Pantai Watutogok Gunungkidul, Tim SAR Temukan Mukena dan Obat Penenang

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi gabungan 2 (dua) kota Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY pada Juni 2025 secara bulanan tercatat mengalami inflasi sebesar 0,23% (mtm) atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 2,52% (yoy).

Apabila dikaji secara lebih mendalam, inflasi komoditas bahan pangan seringkali mengalami gejolak yang dipicu oleh 2 (dua) faktor utama, yaitu ekspektasi masyarakat terhadap inflasi dan ketersediaan pasokan komoditas.

Tekanan inflasi juga relatif meningkat seiring dinamika berbagai faktor eksternal lain, seperti konflik geopolitik dan cuaca.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY pada tahun 2025 berupaya untuk mengoptimalkan peran dan keterlibatan pedagang melalui kegiatan MRANTASI Pasar yang merupakan bagian dari program MRANTASI (Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi) yang telah diinisasi dari tahun 2024 sebagaimana arahan Gubernur DIY dalam forum High Level Meeting (HLM) TPID se-DIY pada 24 Juni 2025.

Baca Juga: Lima Orang Pelaku Praktik Judi Online di Banguntapan Diamankan Ditreskrimsus Polda DIY, Ini Perannya

Menindaklanjuti hal tersebut, kegiatan MRANTASI Pasar secara resmi telah dibuka dan diawali pada 28 Juli 2025 di Pendhopo Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta.

Program MRANTASI Pasar dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pj. Sekretaris Daerah DIY yang diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY melalui penyerahan plakat keikutsertaan kepada Kios Ritakalis Pasar Beringharjo dan Kios Pak Dwijo Pasar Kolombo.

Kegiatan pembukaan juga dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Sleman, Tim Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (UGM) serta tamu undangan dari paguyuban pedagang Pasar Beringharjo, dan Pasar Kolombo.

Baca Juga: Catatkan Kinerja Positif, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun

Mewakili Pj. Sekretaris Daerah DIY, Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Eling Priswanto, S.E., M.M menjelaskan bahwa program MRANTASI Pasar merupakan contoh nyata strategi hilir yang menyentuh akar ekonomi rakyat.

Edukasi kepada pedagang pasar dari program dimaksud bukan sekadar berbagi informasi, melainkan investasi sosial jangka panjang untuk membentuk perilaku dagang yang lebih adaptif, bertanggung jawab, dan sadar peran dalam menjaga stabilitas harga.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Darmadi Sudibyo, menyampaikan MRANTASI Pasar di tahun 2025 akan mengikutsertakan 320 pedagang yang akan terlaksana di 2 (dua) Pasar, yaitu Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta dan Pasar Kolombo Kabupaten Sleman.

Pemilihan dua pasar ini mempertimbangkan peran penting keduanya sebagai pasar pantauan IHK dan Indeks Perkembangan Harga (IPH), serta representatif dari karakteristik ekonomi perkotaan dan sub-perkotaan DIY.

Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis bagi pelajar mulai 4 Agustus, jangkau 53,8 juta anak sekolah di 282 ribu satuan pendidikan

Selanjutnya, Sudibyo menekankan bahwa program ini dapat memberikan pemahaman kepada para pedagang terhadap upaya pengendalian inflasi mengingat persepsi pelaku ekonomi terhadap tingkat inflasi di masa depan dapat mempengaruhi keputusan konsumen, investor, dan pelaku ekonomi lainnya yang pada akhirnya berpotensi menekan laju inflasi.

Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan kelas MRANTASI Pasar oleh Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM dengan peserta pedagang pasar dari Pasar Beringharjo yang akan berlanjut hingga November di Pasar Beringharjo dan Pasar Kolombo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X