Dalam sebulan, wanita berambut pendek ini mengaku mampu meraup omzet mencapai Rp 50 juta per bulan.
Hal itu ia lakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan di sekitar rumah untuk budidaya.
Alasan budidaya anggrek sebagai usaha pokonya karena penggemar anggrek tidak pernah sepi peminat dan telah lama digeluti sebagai hobi.
Apalagi harga anggrek cenderung stabil bahkan ada beberapa jenis yang harganya cenderung mengalami kenaikan.
Dalam memulai usaha budidaya anggrek, kali pertama dilakukan dengan membuka botol sendiri atau mengeluarkan bibit anggrek kultur jaringan dari botol yang dikembangkan di laboratorium khusus.
Baca Juga: Rekrut Talenta Potensial, Simon Tahamata Tak Mementingkan Tinggi Badan Pemain
Untuk menampung tanaman anggrek yang baru tumbuh Sri membuat kebun anggrek atau green house.
Saat perbesaran anggrek tidak mudah karena banyak penyakit yang mudah menyerang tanaman utamanya jamur dan membuat akar dan batang membusuk.
Kalau tidak segera ditangani maka tanaman mudah mati dengan melakukan fungisida atau memberikan obat pembunuh jamur.
"Untuk budidaya anggrek itu harus tekun dan mau belajar. Kalau gagal jangan menyerah dan coba lagi," terangnya.*