Indonesia sudah saatnya menerapkan ekonomi restoratif, ini alasannya

photo author
- Jumat, 11 Oktober 2024 | 21:25 WIB
Arsip - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudistira (kanan) dalam diskusi bertajuk Ekonomi Era Krisis Iklim dan peluncuran buku "Saatnya Ekonomi Restoratif," di Jakarta.  (ANTARA/HO-Katadata)
Arsip - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudistira (kanan) dalam diskusi bertajuk Ekonomi Era Krisis Iklim dan peluncuran buku "Saatnya Ekonomi Restoratif," di Jakarta. (ANTARA/HO-Katadata)

Karena itu, Indonesia saat ini tampak mengejar kekayaan dengan strategi ekstraksi sumber daya dan hilirisasi.

Menurut dia, ini adalah langkah pragmatis tapi realistis dari pemerintahan Joko Widodo yang segera berlalu.

Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Walhi Ully Artha Siagian menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia, ekonomi dan lingkungan.

Untuk membangun ekonomi restoratif dan ekonomi nusantara yang berkelanjutan, Ully menekankan perlunya mengkritisi model ekonomi ekstraktif dan kapitalistik yang berlaku saat ini.

Berdasarkan riset WALHI tahun 2019-2020, ekonomi masyarakat tetap kuat ketika lingkungannya terjaga, termasuk di kawasan gambut, dataran tinggi, dan pesisir. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X