HARIAN MERAPI - Upaya untuk memajukan potensi ekonomi di kalangan para santri dan mendorong potensi pesantren dalam mencetak santri yang berwirausaha dan melek akan digitalisasi dilakukan pengurus Masjid Suciati Saliman.
Salah satu upayanya, Pengurus Masjid Suciati Saliman, di Sleman ini menggelar pengajian umum yang dengan tema 'Digitalisasi Ekonomi Santri Bersama Penerus Negeri', Selasa (3/10/2023).
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan di Masjid Suciati Saliman di antaranya Dewan penasihat Takmir Masjid Jogokariyan Ustadz Drs Muhammad Jazir, Alfreno Kautsar Ramadhan, Co-Founder Inspire IDN & Co-Founder Penerus Negeri, Tubagus Syailendra W, CEO & Co-Founder Chickin Indonesia.
Baca Juga: JK bertemu dengan SBY minggu lalu, ini yang dibahas
Ustadz Jazir dalam tausiahnya mengatakan pengajian ini penuh akan ilmu dan manfaat untuk para santri. Termasuk masyarakat yang punya keinginan untuk berkarier di dunia kewirausahaan khususnya ekonomi kreatif.
Menurutnya, kegiatan ekonomi harus dimulai dari masjid. Selain sebagai tempat melaksanakan ibadah, keberadaban masjid dituntut mampu untuk membangun peradaban masyarakat di sekitarnya.
Untuk menghidupkan perekonomian di masjid, masyarakat sekitar harus dilibatkan, dengan cara membangkitkan UMKM. Anak muda harus mampu menjadi Muazki dan memfasilitasi baik dengan modal maupun jaringan.
"Zaman Nabi Muhammad masjid jadi pusat peradaban, masyarakat membangun kesejahteraan dari masjid. Bahkan sampai pasar saja dibangun di sekitar masjid. Saat ini, transaksi terbesar di dunia terjadi di sekitar Masjidil Haram. Empat bulan musim haji uang Rp 950 triliun," tandasnya.
Baca Juga: Pemerintah belum tahu keberadaan Mentan Syahrul Yasin Limpo, begini pernyataan Mahfud MD
Alfreno mengatakan Penerus Negeri adalah sebuah komunitas yang bergerak untuk mendorong, mewadahi serta menginspirasi para pemuda Indonesia agar mampu mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki.
Digitalisasi ekonomi merujuk pada transformasi ekonomi yang didorong teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah cara masyarakat berproduksi, berbelanja, berinteraksi, dan berbisnis secara keseluruhan.
"Dalam konteks global yang semakin terhubung dan terdorong oleh teknologi, pemahaman digitalisasi ekonomi menjadi sangat penting," katanya.
Digitalisasi ekonomi santri adalah penggunaan teknologi digital, seperti internet dan perangkat elektronik, untuk meningkatkan, mengembangkan atau memodernisasi aktivitas ekonomi yang dilakukan santri dan pesantren.