Apalagi Bhayangkara tidak bisa menurunkan juru gedor, Melvin Platje, karena dikartu merah wasit ketika menghadapi Persita Tangerang.
Baca Juga: Apes, Pria di Jogja Nyaris Dimassa Gara-gara Curi Dompet Berisi Uang Rp 100 Ribu
PSS Sleman belum bisa menurunkan Juninho karena masih dalam masa penyembuhan cedera.
"Seperti yang saya bilang, mereka pasti punya pengganti yang sama kuatnya," sambung I Putu Gede.
Di atas kertas komposisi pemain Bhayangkara memang lebih baik dari PSS. Lini belakang Bhayangkara diisi para pemain berpengalaman macam Jajang Mulyana, Ruben Sanadi, Sani Fuzi, dan Alex Telles.
Baca Juga: TikTok Blokir Unggahan Video dan Streaming Langsung di Rusia
Nama terakhir sangat kuat duel udara. Pekan lalu Telles bahkan menyarangkan dua gol ke gawang Persita.
Namun, untuk masalah kerapatan, barisan bek PSS sebenarnya lebih baik. Duet Mario Maslac dan Aaron Evans kebobolan lima gol dalam lima pertandingan, lebih baik dari Bhayangkara FC yang sudah kecolongan 6 gol dalam lima laga.
PSS punya masalah di lini tengah. Mereka minim gelandang kreatif. Kim Jeffrey, Dave Mustaine, maupun Ramdani Lestaluhu belum sedeterminan Juninho.
Baca Juga: Gibran Umumkan Kembali Terpapar Covid-19, Ini Tempat Isolasinya
Masalah ini sangat terlihat dalam lima laga. Minimnya kreativitas membuat PSS hanya mencetak dua gol dalam lima pertandingan.
Bhayangkara sebaliknya. Tujuh gol mereka sarangkan ke gawang lawan dalam lima laga. Dari tujuh gol itu Melvin baru menyumbang satu gol.
Absennya Telles tampaknya bukan persoalan bagi pelatih Bhayangkara FC Paul Munster untuk menggedor pertahanan PSS karena punya banyak gelandang serang mumpuni macam Evan Dimas dan Hargianto.
Baca Juga: Fabio Quartararo Keteteran, Yamaha Kewalahan di MotoGP Qatar
Paul Munster juga lebih kaya taktik dibanding I Putu Gede. Pelatih muda itu kerap menggunakan 4-3-3, 4-2-3-1, 4-3-2-1, bahkan 4-4-2 sesuai kebutuhan.