JOGJA, harianmerapi.com - Sirkus Formula 1 berkemas meninggalkan jalanan Monte Carlo setelah merampungkan Grand Prix Monako pada Minggu dengan diliputi masa depan yang belum jelas apakah mereka akan membalap lagi di sana tahun depan.
Banyak pihak menyarankan apa yang perlu dibenahi sebelum kontrak baru ditawarkan di atas meja.
Olahraga balap paling bergengsi di dunia itu memang tak kekurangan venue yang bisa mereka gunakan untuk Grand Prix dan bahkan memiliki wacana untuk mengisi kalender musim hingga 24 balapan dalam setahun.
Baca Juga: Kelompok Musik Asal Semarang, Silent Band Maknai Bermimpi Lewat Rilis Single Mengudara
Seperti yang telah disaksikan para fan, Miami menjalani debutnya tahun ini, sedangkan Las Vegas disiapkan di kalender 2023 ketika Qatar kembali menjadi tuan rumah untuk seri keempat di putaran Timur Tengah. Belum lagi balapan malam di Arab Saudi dan Singapura akan menambah variasi tontonan.
Kedatangan balapan-balapan yang lebih gemerlap, dengan hiburan di luar trek yang menggaet generasi baru fan, telah memunculkan dampaknya terhadap balapan-balapan klasik seperti Monako.
"Saya rasa setiap balapan harus ditingkatkan. Di setiap aspeknya. Mungkin itu berlaku juga bagi Monako. Tapi Monako penting bagi F1," kata bos tim Alfa Romeo Frederic Vasseur.
"Bagi seluruh ajang balap bersejarah, apabila mereka tetap berada di standar yang sama, mereka akan tenggelam. F1 berubah dengan drastis," kata dia.
Baca Juga: Kapolda Maluku Pecat Satu Anggota Polres Pulau Buru dengan Tidak Hormat, Ini Penyebabnya
Sejumlah pihak merasa Monako, yang menjadi bagian bersejarah terciptanya F1, terancam bakal ditinggalkan. Ada yang menyarankan Grand Prix di negara kerajaan itu menjadi ajang dua tahunan, atau bahkan ditinggalkan sama sekali.
Penyelenggara setempat tidak menganggap serius wacana tersebut akan tetapi bos F1 Stefano Domenicalli, seperti dilansir Reuters, telah menunjukkan tanda-tanda ingin adanya perubahan.
Ada keinginan bahwa di F1 Monako harus membuat pengecualian, menawarkan pertunjukan yang lebih menarik dan lebih berkontribusi secara finansial untuk mendatangkan cuan.
Balapan di jalanan Monte Carlo selama ini lebih seperti prosesi, yang mana pertunjukan salip menyalip sangat langka seperti halnya tiket murah dan hotel terjangku di sana.
Penyiaran di televisi setempat sering mendapat kritik karena Monako disponsori brand arloji Tag Heuer yang bentrok dengan kontrak Formula 1 dengan Rolex.