HARIAN MERAPI - BRI Liga 1 rehat kembali selama dua pekan. Kompetisi kasta tertinggi sepakbola Tanah Air itu disetop karena Pemilu 2024. Jeda panjang itu bisa dimanfaatkan tim pelatih PSS Sleman untuk berbenah.
Pasalnya, PSS Sleman butuh kemenangan untuk mengatrol posisi mereka dari papan bawah klasemen sementara BRI Liga 1. laskar Sembada menyisakan 10 laga lagi.
PSS Sleman akan bertandang ke Stadion Patriot Chandrabhaga Bekasi menghadapi Bhayangkara FC pada BRI Liga 1 usai jeda Pilpres lalu menjamu Persita Tangerang di kandang sendiri.
Baca Juga: Kontroversi putusan DKPP terkait pelanggaran etik Ketua KPU, begini tanggapan Ketua Bawaslu
Persebaya Surabaya menunggu di Gelora Bung Tomo awal Maret 2024 lantas skuad besutan Risto Vidakovic terbang ke Makassar menghadapi PSM.
Empat laga itu diprediksi ketat. Bhayangkara FC dan Persita yang berada di bawah Laskar Sembada di papan klasemen diprediksi ngotot lantaran ingin memperbaiki posisi. Begitu juga dengan Persebaya dan PSM.
Pelatih Risto Vidakovic menyadari PSS Sleman tengah dalam tekanan, buntut hasil imbang 2-2 melawan Persikabo 1973.
"Kami harus melupakan hasil kemarin dan fokus memperbaiki kelemahan dalam latihan. Harus fokus karena masih ada 10 pertandingan lagi," katanya.
Baca Juga: Surat Edaran Terkait Daging Anjing di Solo, Tunggu Finalisasi dari Sekda
Ada tiga kekurangan yang terpapar saat PSS ditahan imbang Persikabo 1973. Pertama, kedewasaan pemain dalam mengambil keputusan untuk merespon situasi berbahaya.
Anthony Pintus, kiper PSS misalnya. Kecerobohannya di awal laga nyaris membuat PSS bermain dengan 10 orang. Keputusan Pinthus memotong crossing juga cukup membahayakan gawang PSS. Secara keseluruhan, kiper bernilai pasar Rp3,04 miliar itu sudah kebobolan 26 gol dalam 20 laga bersama PSS.
Kedua, kedalaman skuad. Kelemahan ini diungkapkan Risto Vidakovic usai pertandingan. Pelatih berdarah Serbia itu hanya mengganti dua pemain dalam pertandingan.
Baca Juga: Pecinan Semarang Bersolek Sambut Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili
Ajak Riak untuk Hokky Caraka lalu Todd Ferre menggantikan Esteban Viscarra. Ia lebih mengedepankan keseimbangan tim daripada mengubah formasi menjadi lebih menyerang dengan mengganti salah satu bek dengan gelandang atau striker.