"Kita bisa menang dua laga away terakhir, kuncinya tidak lebih dari kebersamaan tim, antara pemain dan pelatih kita selalu bagaikan keluarga. Terima kasih kepada pemain semua sudah menjalankan tugasnya," ucap Oleg.
Pelatih asal Belarusia itu juga berhasil kembali memoles ketajaman Yandi Sofyan di lini depan.
Pemain berusia 31 tahun ini tidak hanya mampu mencetak 3 gol dalam lima laga tetapi juga punya kapabilitas membantu Pedrinho membangun serangan dari lini tengah.
Saat melawan Persebaya, Persikabo bisa menembus pertahanan hanya dengan dua pemain saja.
Baca Juga: Serangan siber malware marak di Indonesia, ini penyebabnya
Kiper PSS, Anthony Pintus mewaspadai Yandi. Namun ia yakin PSS akan menemukan momentum kebangkitan di Cikarang.
"Kami akan bangkit melawan Persikabo. Kami selalu menatap ke depan," kata Pintus.
Namun, menghadapi Persikabo bermodal keyakinan saja tidak cukup. Usai mengambil alih posisi Aidil Sharin, Oleg sangat adaptif dalam menghadapi tiga pertandingan.
Ia dan Marian memang sama-sama menyukai formasi 4-3-3. Hanya saja Oleg lebih defensif.
Baca Juga: Sejumlah Warga Pringsurat Menolak Pembayaranan Ganti Kerugian Pembangunan Jalan Tol
Saat menghadapi serangan Persebaya, ia memadatkan area pertahanan sembari menginstruksikan gelandang bertahan yang paling dekat dengan bola bergerak menutup pemain luar saat bola berjalan.
Dengan kata lain memprediksi pergerakan para pemain gelandang lawan terlebih dahulu karena dengan bergerak lebih awal, gelandang ini akan menutup ruang sekaligus memberikan tekanan.
Sementara itu gelandang lain dapat bergeser mengikuti arah serangan lawan. Aji Santoso dibuat frustasi dengan taktik ini.
Persikabo punya Roni Sugeng dan Yamazaki untuk menjalankan taktik itu.
Baca Juga: TPSS Tamanmartani Tampung Sampah 10 Truk Per Hari