HARIAN MERAPI - Pencak Malioboro Festival (PMF) 2025 kembali digelar tahun ini. Dengan mengusung tema 'Pencak 6 Jam di Yogyakarta', acara ini akan berlangsung di kawasan Malioboro (12-24/9).
Rangkaian acara PMF 2025, mulai dari kirab pencak hingga enam jam nonstop. Secara maraton, para pesilat dari puluhan perguruan silat di Indonesia bakal menampilkan seni pencak silat.
Suryadi salah seorang panitia mengatakan, acara itu bertujuan untuk mengenalkan seni pencak silat sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO, yang masih dilestarikan hingga sekarang.
Menurutnya, fokus utama acara ini bukan pada pertarungan antarperwakilan perguruan. Melainkan pelestarian budaya melalui gerakan koreografi dari setiap perguruan yang mempunyai ke khas an masing-masing.
"Tahun ini ada program pencak enam jam. Bagaimana teman-teman bisa mengapresiasi gerakan dari perguruan ataupun aliran manapun yang dituangkan ekspresinya melalui kegiatan ini," kata Surya, Rabu (10/9/2025).
Lanjutnya, DIY salah satu daerah yang sangat kental dalam pengembangan atau sejarah pencak silatnya. Maka, para praktisi pencak sikat dari berbagai daerah dalam kota maupun luar kota bahkan luar negeri sangat antusias.
"Pada penyelenggaraan terakhir tahun 2019 itu, pesertanya mencapai sekitar 10.000. Saat ini peserta yang sudah mendaftar sekitar 5.500 orang dari berbagai daerah hingga luar negeri," jelasnya.
Perwakilan Paseduluran Angkringan Silat (PAS) Yosi menambahkan PMF merupakan ajang silaturahmi para pendekar dari berbagai tempat. Sampai saat ini sudah tercatat 60 tim yang akan tampil dari berbagai kota.
Baca Juga: Salatiga Aman tapi Waspada, Walikota Ingatkan Potensi Kerawanan Sektor Perbankan
"Dari luar negeri juga ada yang membatalkan untuk datang karena berita banyaknya aksi beberapa waktu lalu," ujarnya.
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Disbud DIY Dwi Agung Hernanto mengatakan, acara ini merupakan bentuk pelestarian warisan budaya tak benda Pemprov DIY melalui Disbud DIY.
"Festival ini merupakan inisiatif Paseduluran Angkringan Silat, sebuah wadah kebersamaan antar pesilat dari berbagai perguruan atau aliran, dengan dukungan Dana Keistimewaan," pungkasnya.(*)