HARIAN MERAPI - Ratusan pelari dan pecinta lingkungan dari seluruh Indonesia dibuat takjub dengan event lari lintas alam Avoskin Trail Run 2025, Minggu (29/6). Jalur menantang sepanjang 7,2 kilometer di kaki Gunung Merapi, menyuguhkan pengalaman seru untuk kembali menyatu dengan alam.
Avoskin Trail Run 2025 dimulai tepat pukul 06.00 di Teras Merapi. Flag off event perdana dari merek perawatan kulit lokal asli dari Yogyakarta tersebut dilakukan langsung oleh CEO Avoskin, Anugerah Pakerti, yang juga ikut menjajal fun run tersebut.
Lebih dari 500 peserta, terdiri atas 292 perempuan dan 303 laki-laki, mulai dari pelari profesional, pegiat komunitas, hingga warga lokal yang turut meramaikan suasana.
Cuaca cerah dan sejuk khas pegunungan menjadi latar sempurna bagi para peserta untuk menyusuri medan variatif berupa tanjakan alami, jalan tanah, dan jalur hutan ringan. Diselingi pemandangan hijau dan udara bersih, rute ini tak hanya menguji stamina, tetapi juga mengajak peserta lebih dekat dengan alam.
Adrenalin peserta semakin terpacu saat harus melewati tanjakan terjal, dan turunan curam dengan kanan kiri jurang. Seperti saat melintas di kawasan Ecotourism Kalitalang. Elevasi tinggi membuat antrean trail runner sedikit mengular.
Meski sebatas event fun run dan tidak dilombakan, namun banyak peserta yang berusaha mengejar Personal Best (PB) alias catatan waktu terbaik yang pernah diraih oleh seorang pelari dalam menyelesaikan suatu jarak tertentu.
"Eventnya keren. Kamis disuguhi jalur yang menantang. Udaranya sejuk dan segar, semoga event ini dilakukan secara reguler oleh Avoskin," ujar Ani, peserta perempuan yang berprofesi sebagai pengusaha di Yogya tersebut.
Dalam catatan Avoskin Trail Run 2025, terdapat beberapa peserta yang mampu finis di bawah 50 menit. Namun ada pula yang finis di atas 3 jam. Adapun peserta tertua berusia 79 tahun. Dialah Jan Willem, lansia asal Belanda yang kini menetap di Yogyakarta.
Desember tahun ini, ia genap 80 tahun. Tapi semangatnya tak kalah membara dibanding pelari muda. Dengan langkah yang mantap dan napas tersengal, Jan menapaki rute sepanjang 7,2 kilometer.
Pendampingnya berkali-kali menyarankan untuk berhenti, bahkan Jan diminta untuk diantar dengan ambulans. Tapi Jan, dengan suara tegas dan mata penuh keyakinan, hanya berkata, “Never! Jalan terus hingga finish.”
Saat Jan Willem melintasi garis finis, para peserta dan panitia berdiri menyambutnya di Teras Merapi. Mereka bertepuk tangan, bersorak, dan beberapa bahkan terharu dan kagum. Bukan karena Jan menjadi yang tercepat. Tapi tekadnya membara untuk terus melangkah meski usia tak lagi muda.
