HARIAN MERAPI - Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 akan digelar di kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta pada 22 Juni 2025. Ajang lari tahunan yang digelar sejak tahun 2017 oleh Bank Mandiri tersebut kali ini mengusung tema 'Accelerate Your Limit, Embrace The Culture'.
MJM 2025 akan menghadirkan empat kategori lomba utama mulai dari Marathon, Half Marathon, 10K, dan 5K Fun Run dan melibatkan 9.200 pelari dari 17 negara seperti Kenya, Amerika Serikat (AS), Inggris Raya, Korea Selatan, China, Jepang, Malaysia, Singapura dan lainnya, menjadikannya salah satu ajang marathon paling masif dan inklusif di Indonesia tahun ini.
Baca Juga: Road to MJM 2025, Bank Mandiri Perkuat Komitmen Sosial dan Lingkungan untuk Masyarakat di Yogyakarta
Menariknya, medali MJM 2025 mengusung konsep sumbu filosofi Yogyakarta. Medali MJM 2025 adalah bagian pertama dari rangkaian lima medali tahunan yang jika dikoleksi lengkap hingga 2029, akan membentuk satu kesatuan visual yang merepresentasikan garis sumbu filosofi Yogyakarta dari Laut Selatan (medali 2025), Panggung Krapyak (2026), Keraton (2027), Tugu Yogyakarta (2028), hingga Gunung Merapi desain medali 2029, sebagai simbol harmoni antara nilai budaya, sejarah, dan spiritualitas kota Yogyakarta.
SEVP Corporate Relations Bank Mandiri M. Wisnu Trihanggodo mengutarakan, MJM 2025 siap mengakselerasi peran sport tourism sebagai motor pertumbuhan ekonomi, sekaligus memperkuat komitmen Bank Mandiri terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).
Baca Juga: Road to Mandiri Jogja Marathon 2025 Tebar Cashback dan Hadiah Menarik
MJM, lanjutnya, tidak hanya menjadi sarana kompetisi olahraga dan promosi budaya, melainkan juga bagian dari strategi keberlanjutan korporasi yang berdampak nyata terhadap masyarakat dan lingkungan.
“MJM 2025 telah menjadi ruang kolaborasi lintas sektor yang mendorong akselerasi ekonomi lokal, pemanfaatan teknologi berkelanjutan, serta penguatan kesadaran kolektif tentang pentingnya keberlanjutan. Kami ingin momentum ini membawa nilai tambah konkret tidak hanya bagi Yogyakarta, tapi juga untuk Indonesia,” kata Wisnu dalam konferensi pers MJM 2025 di Yogyakarta, Kamis (19/6).
Baca Juga: AXA Mandiri serukan hidup sehat lewat program Fit Challenge
Dari sisi ekonomi, event ini terbukti memberikan dorongan signifikan. Berdasarkan riset terbaru Mandiri Institute, penyelenggaraan MJM pada dua tahun terakhir mendorong pertumbuhan belanja di wilayah DIY khususnya pada minggu pelaksanaan lebih dari sepertiga dibandingkan rata-rata periode normal. Dampak tersebut berasal dari pergerakan wisatawan domestik dan mancanegara yang mengikuti rangkaian lomba, serta aktivitas turunan di sektor perhotelan, transportasi, kuliner, hingga UMKM lokal.
“Dengan dukungan lebih dari 9.000 pelari dan ribuan pengunjung, MJM 2025 diharapkan kembali memberikan nilai tambah pada perputaran ekonomi regional, sekaligus memperkuat posisi Yogyakarta sebagai destinasi sport tourism unggulan di Asia Tenggara,” ujar Wisnu.
Baca Juga: Avoskin Trail Run, Aksi Nyata Avoskin Suarakan Pentingnya Menjaga Bumi
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Imam Pratanadi, menambahkan bahwa Mandiri Jogja Marathon berkontribusi besar dalam memperkuat posisi Yogyakarta sebagai destinasi sport tourism. Gelaran ini mendorong peningkatan kunjungan wisatawan, memperpanjang masa tinggal, dan menciptakan sirkulasi ekonomi di sektor pariwisata dan UMKM.
“MJM telah menjadi ajang tahunan yang membawa dampak positif terhadap ekonomi lokal. Kehadirannya selalu dinanti karena mampu menggabungkan olahraga, budaya, dan potensi ekonomi daerah dalam satu platform yang kuat,” ujar Imam.
Lebih lanjut, Race Director MJM 2025 Pandu Bagus Buntaran menyampaikan bahwa Mandiri Jogja Marathon 2025 dirancang untuk menghadirkan pengalaman berlari yang berstandar internasional. Dengan rute bersertifikasi Association of International Marathons and Distance Races (AIMS), MJM 2025 dipastikan memenuhi aspek teknis global yang memungkinkan pencatatan waktu resmi bagi pelari nasional maupun internasional.