Baca Juga: Pemkab Sukoharjo kaji rencana regrouping sekolah kekurangan murid
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, yang hadir langsung membuka kejuaraan, mengapresiasi sinergi antara federasi dan sektor swasta.
"Pemerintah berkomitmen penuh pada pengembangan panahan. Dukungan berkelanjutan dari pihak swasta seperti Djarum Foundation adalah modal penting untuk menorehkan prestasi internasional," ungkapnya.
Sementara itu, Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, menyatakan bahwa kejayaan panahan Indonesia bukan sekadar kenangan masa lalu.
"Kita pernah meraih medali perak di Olimpiade Seoul 1988. Kini saatnya kita membina generasi baru yang bisa melampaui capaian itu."
"Dengan konsistensi dan dukungan menyeluruh, medali emas Olimpiade bukan mustahil untuk diraih," ucapnya penuh harap.
Baca Juga: Cimahi diguncang gempa bermagnitudo 2,7 pada Minggu pagi, Sesar Lembang jadi pemicunya
Tak hanya soal prestasi, kejuaraan ini juga memberi dampak positif bagi sektor ekonomi dan pariwisata Kudus, melalui geliat sport tourism.
Kehadiran ratusan atlet dan keluarga dari berbagai daerah turut menyemarakkan suasana dan menghidupkan ekonomi lokal.
Setelah sukses digelar di Yogyakarta (2022), Jawa Barat (2023), dan Batam (2024), tahun ini giliran Kudus menjadi saksi sejarah perjalanan para pemanah muda Indonesia.
Di lapangan, mereka bukan sekadar bertanding, tetapi tengah meniti jalan menuju mimpi besar, mengibarkan Merah Putih di pentas dunia. *