HARIAN MERAPI - PSS Sleman terancam mendapat hukuman dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI buntut dua insiden di tengah pertandingan lawan Persija Jakarta di Stadion Maguwoharjo Sabtu (17/5/2025) malam.
Dua insiden itu adalah pelemparan suar ke dalam lapangan yang melukai lengan asisten wasit dan dinyalakannya suar dalam jumlah besar dan massif.
Berdasarkan Kode Disiplin PSSI 2023, penyalaan flare di stadion merupakan pelanggaran yang diatur tegas dalam Lampiran 1 Nomor 5.
Bali United pernah didenda sampai Rp250 juta tahun lalu karena menyalakan suar dalam jumlah besar di atas 10 titik.
Denda diberikan berdasarkan Pasal 70 ayat 1 dan 4, serta Lampiran 1 Kode Disiplin PSSI. Selain denda, sanksi lain bisa menyusul bila flare terbukti membahayakan jalannya pertandingan atau keselamatan pemain dan ofisial.
Padahal, PSS baru saja dihukum denda Rp200 juta karena sebab serupa pekan lalu.
Manajer Event PSS, Rangga Rudwino sebelumnya sudah memperingatkan bila kejadian serupa terjadi lagi, bukan tidak mungkin Komdis PSSI akan menjatuhkan denda dan sanksi lebih besar lagi.
“Iya bisa lebih berat lagi sanksinya untuk musim depan,” katanya singkat.
Soal pertandingan sendiri, Pieter Huistra, pelatih Laskar Sembada, tak bisa menyembunyikan rasa senang karena timnya menang lawan Macan Kemayoran lewat gol Gustavo Tocantins dan Cirino. Menurutnya kemenangan ini diraih karena para pemain punya mental baja sepanjang pertandingan.
Baca Juga: ASN dan PPPK jadi daya tarik tinggi angkatan kerja muuda, sedang industri jadi alternatif
“Mereka tidak berhenti menyerang dan membuka pertahanan lawan. Saya senang dengan hasil ini,” kata Pieter.
Sementara itu pelatih dan pemain Persija menyikapi jalannya pertandingan dengan kecewa. Ada dua perkara.
Pertama faktor diberhentikannya pertandingan karena pelemparan dilanjutkan dinyalakannya suar secara massif. Hal itu mengganggu fokus mereka.
Kedua, Ricky Nelson, pelatih sementara Pesija, merasa aneh dengan gol kemenangan PSS yang dicetak Cirino di menit tambahan waktu di babak dua.
“Saya tidak akan menyalahkan wasit tetapi pusing sekali rasanya dengan jalannya pertandingan,” keluhnya.(*)