Selain mereka, pada kategori PVC KU 10 putra, Renjiro Darrell Fathan Aufaris dari SDIT Al Ihsan Rembang juga menorehkan prestasi luar biasa dengan mengalahkan Muhammad Alwi Zulfikar dari SDIT Khadijah Jakenan dengan skor 6-1 (136-135).
Prestasi Renjiro semakin memperkuat keyakinan bahwa MilkLife Archery Challenge telah menjadi ajang pembuktian bagi talenta-talenta muda.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin menyatakan bahwa MilkLife Archery Challenge 2025 mengalami peningkatan jumlah peserta yang signifikan, dari 357 atlet pada tahun sebelumnya menjadi 428 peserta.
"Kami semakin optimistis, kejuaraan ini tidak hanya mencetak juara, tetapi juga memberi kesempatan bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan dan menumbuhkan kecintaan terhadap panahan," kata Yoppy.
Baca Juga: Warga Resah Resto Cafe VIP Diduga Jual Minuman Beralkohol, Walikota Salatiga Turun Tangan
Yoppy juga menambahkan bahwa untuk tahun ini, MilkLife Archery Challenge akan digelar dua kali, dengan Seri 2 dijadwalkan pada bulan Agustus mendatang.
Penambahan kategori Nasional KU 10 di seri pertama ini diharapkan dapat mengasah keterampilan lebih tajam lagi, serta mempertemukan peserta dengan lawan yang lebih setara.
Abdul Razak, Wakil Ketua Umum II Pembinaan dan Prestasi PB Perpani, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan MilkLife Archery Challenge 2025 ini.
Ia berharap, dengan keberlanjutan kejuaraan ini, minat masyarakat terhadap olahraga panahan akan semakin meningkat, sekaligus mendorong prestasi Indonesia di ajang internasional.
Baca Juga: Tanggapi Kasus Mbah Tupon, Menteri Nusron Belum Simpulkan Ada Mafia Tanah
"Kami percaya MilkLife Archery Challenge akan semakin memotivasi atlet muda untuk berkembang dan berprestasi, serta menghasilkan atlet berkualitas yang akan mewakili Indonesia di pelatnas," jelas Abdul Razak.
Tak hanya individu, kejuaraan ini juga mempertandingkan kategori beregu yang mempertemukan tim-tim dari berbagai sekolah.
SD Al Islam Pengkol Jepara tampil gemilang, meraih gelar Juara Umum setelah mengumpulkan medali di sektor individu (1 perak dan 1 perunggu) serta beregu (1 emas dan 1 perak).
Baca Juga: Ajukan Penangguhan Penahanan Mahasiswi ITB, Habiburokhman Bersedia Jadi Penjamin
Prestasi ini tentu tidak lepas dari kerja keras pelatih dan ketekunan para atletnya.