Namun, pertandingan itu merupakan kekalahan telak bagi Zverev, yang berusaha mencapai final Slam keduanya. Ia merasa tidak enak badan sejak kemenangannya atas unggulan kedua Carlos Alcaraz di perempat final.
"Maksud saya, saya agak sakit. Saya agak sakit setelah pertandingan Alcaraz dengan sedikit demam dan hal-hal seperti itu, jadi itu jelas tidak membantu pemulihan," kata Zverev.
"Jadi, ya, kehilangan energi sedikit di akhir set kedua, dan melawan dia, mustahil bermain ketika fisik Anda tidak 100 persen."
Sementara itu Jannik Sinner memiliki keyakinan generasi baru bintang tenis mempunyai kemampuan yang sama dengan generasi sebelumnya "The Big Three" setelah mengalahkan Novak Djokovic di semifinal Australian Open, Jumat.
Hal itu berarti akan ada nama baru yang mengangkat trofi tahun ini.
Sinner, yang berusia 22 tahun, Carlos Alcaraz dan Holger Rune yang berusia 20 tahun menjadi ujung tombak generasi muda yang ingin menggeser barisan lama, yang masih dipimpin oleh Djokovic, yang memenangi tiga dari empat turnamen major tahun lalu.
Alcaraz sudah meraih dua Grand Slam sementara Sinner memiliki peluang untuk memenangi gelar pertamanya di Melbourne Park pada Minggu.
"Kami sedikit, saya, Carlos, dan Holger, masing-masing dari kami adalah petenis yang berbeda. Saya merasa mental setiap orang berbeda, dan sikap di lapangan juga berbeda," kata Sinner, seperti disiarkan AFP.
Baca Juga: Curi motor dan handphone, warga Banjarnegara ditangkap polisi
"Tetapi saya pikir kesamaan yang kami miliki adalah kami percaya pada diri kami sendiri dalam satu hal, dan ini sangat membantu karena dalam tenis jika Anda percaya, itu sudah merupakan jumlah yang sangat besar."
Petenis asal Italia itu mengatakan para petenis muda beruntung memiliki juara Grand Slam 24 kali Djokovic sebagai panutan.
"Kita benar-benar beruntung bisa melihatnya melakukan tur, kita bisa melihat apa yang dia lakukan, bagaimana dia berlatih," ujar Sinner.
Baca Juga: Gegerkan warga, seekor buaya sepanjang dua meter ditangkap warga Padukuhan Jetak Kalasan
"Mudah-mudahan Rafa (Nadal) bisa kembali sehingga saya juga bisa melihatnya... Roger (Federer) sayangnya saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk melakukannya, tapi itulah yang terjadi."