Pihaknya mendukung penuh upaya PB PBSI untuk secara rutin menggelar turnamen atau kejuaraan bulutangkis tingkat nasional.
Hal itu penting untuk mengasah kemampuan para atlet sebelum mereka tampil ke kancah lebih tinggi di level kejuaraan dunia.
"Seluruh atlet harus terus berproses guna mengasah kemampuan agar semakin matang. Para atlet lebih dulu harus menapak melalui berbagai turnamen tanah air untuk menambah poin ranking nasional," ungkapnya.
Menurutnya, butuh waktu sekitar 7 tahun hingga 8 tahun untuk mengantarkan atlet mencapai puncak penampilan (peak performance) guna meraih gelar juara dunia.
"Jadi setiap tahun harus kita lahirkan atlet- atlet bulutangkis baru yang memilik bakat dan talenta, agar regenerasi tidak terputus," pintanya.
Adanya turnamen yang terus digulirkan dinilainya cukup bagus, di antaranya Kejuaraan Bulutangkis Polytron Gubernur Cup yang berlangsung di GOR Djarum Jati Kudus mulai 13-18 November 2023.
PB Djarum menurunkan kekuatan penuh dengan jumlah pemain sebanyak 133 atlet dari kelompok usia mulai U11, U13, U15, U17 dan U19, pada kejuaraan yang memperebutkan hadiah total Rp606 juta itu.
Total peserta yang turun di kejuaraan itu mencapai 1.255 atlet dari 246 klub tanah air.
Di babak final, PB Djarum mendominasi dengan meloloskan atletnya di kelompok tunggal, yakni Tunggal Usia Dini Putra (TUDPA), Tunggal Usia Dini Putri (TUDPI), Tunggal Remaja Putra (TRA), Tunggal Taruna Putra (TTA), Tunggal Taruna Putri (TTI), Tunggal Anak- aaak Putra (TAPA), Tunggal Anak- anak Putri (TAPI) dan Tunggal Pemula Putri (TPI).
Sedang di nomer ganda, PB Djarum menguasai final di Ganda Remaja Putra (GRA), Ganda Remaja Putri (GRI), Ganda Pemula Putri (GPI), Ganda Pemula Campuran (GPC), Ganda Remaja Campuran (GRC), Ganda Taruna Campuran (GTC), Ganda Dewasa Campuran (GDC), Ganda Anak- anak Putri (GAPI), Ganda Taruna Putra (GTA), dan Ganda Taruna Putri (GTI).
Di pertandingan terakhir ini, dominasi terjadi di beberapa nomer yang menghadirkan All PB Djarum Final.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Pengprov PBSI Jawa Tengah Iswoyo mengatakan, atlet yang melaju ke babak final merupakan atlet-atlet terbaik dan rata-rata berasal dari klub-klub terbaik.
"Kalau sudah masuk babak final tinggal melihat kesiapan atlet mulai dari fisik, mental dan teknik," katanya.