Rolland Band.
USIA boleh menua tapi kreasi harus tetap terjaga. Begitulah pameo yang berlaku bagi Rolland Band. Di penghujung usianya yang ke-35 tahun sejak diproklamirkan di Jogja 22 Desember 1984, Rolland Band meluncurkan single Juara.
Di tangan Petrus Rolland, sang vokalis, dibantu aranger dari Semarang; Ari Sulistyono, lirik Juara karya Dina Firli. disulap menjadi sebuah lagu bergenre rock klasik yang bertenaga dan nempel di telinga. Menggambarkan tunas patria bertumbuh sebagai penghela dan permersatu bangsa, seia sekata, saling melayani, tekun, taat serta setia memelihara kebhinekaan dengan hati riang gembira.
Pada akhirnya menjadi daya dorong kesadaran kolektif masyarakat untuk bersatu, dan dengan kepenuhan empati menciptakan Indonesia menjadi bangsa juara. Itu salah satu pesan lagu ini.
Lirik Juara ditulis Dina Firli. Begitu pun model clip videonya, juga melibatkan ibu dua putra alumni IKIP Semarang itu tadi. Kesemuanya ini, menurut Petrus Rolland, dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan kepada Dina Firli, yang secara tidak langsung menjadi pemantik kelahiran kedua Rolland Band.
Video clip Juara, single Rolland Band sudah tayang di Youtube, mulai menuai simpati publik rock dari berbagai penjuru negeri, sekaligus membuktikan bahwa sebagai kampiun band rock, Rolland Band makin digdaya.
Pada era tiga setengah dasa warsa silam, warna bermusik Rolland Band boleh dibilang mengiblat pada Judas Priest. Nomor-nomor lagu yang diusungpun banyak mengambil hit-hit dari grup heavy metal kesohor asal Inggris. Lumrah kalau banyak yang mengidentikkan kelompok band heavy metal asal Jogyakarta ini sebagai Judas Priestnya Indonesia. Sekalipun demikian bukan berarti Rolland hanya sekadar epigon.
“Kami juga punya lagu ciptaan sendiri,” kata Petrus Rolland. Beberapa diantaranya berhasil memperoleh apresiasi tinggi dimasanya.
Setiap kali membawakan lagu karya sendiri, terutama Teror, Gigolo, Percakapan Satu Kamar, fans yang berjejal memadati lapangan seperti terekstase, ikut bernyanyi sambil berjingkrakan.