seni-hiburan

Perupa Kelompok GoART gelar pameran 'Kadonesia' di TBJT Solo, libatkan pengunjung dalam karya on the spot

Sabtu, 27 Agustus 2022 | 08:35 WIB
Lukisan karya perupa Erwan Widyarto dari Jogja yang dipamerkan dalam 'Kadonesia' di TBJT Solo. (Dok Kelompok GoART)

HARIAN MERAPI - Perupa yang tergabung dalam Kelompok GoART kembali menggelar pameran di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo pada 25-30 Agustus 2022.

Pameran Kelompok GoART kali ini bertajuk 'Kadonesia' yang juga dimaksudkan untuk memperingati HUT ke 77 Kemerdekaan Indonesia.

Ada 49 plus 5 perupa tamu yang menyajikan 200 lebih 'kado' dalam pameran 'Kadonesia' yang digelar Kelompok GoART tersebut. Para perupa berasal dari berbagai kota di Indonesia yakni Jogja, Solo, Jakarta, Denpasar, Tangerang, Surabaya dan Magelang.

Baca Juga: Hadapi Persebaya Surabaya di Liga 1 malam ini, PSS Sleman targetkan kemenangan di kandang

Kelima perupa tamu itu adalah Ir Indah Juanita MM (Dirut Badan Otoritas Borobudur), Prof Dr Phil Al Makin Sag, MA (Rektor UIN Sunan Kalijaga), Brigjen. Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si. (Dirkamsel Korlantas Polri), Prof Dr Baiquni (Guru Besar UGM), dan Prof Dr Andrik Purwasito (Guru Besar UNS).

Banyak pilihan kado dalam 'Kadonesia' ini. Mulai dari gaya atau aliran, pemilihan media dan bahan, hingga wujud ekspresi berkarya. Terjemahan dari tema Kadonesia menjadi begitu luas. Seluas kreativitas para seniman yang ikut pameran.

Tema Kadonesia ini diambil sebagai sebuah luapan rasa terdalam seorang seniman, untuk berkarya kreatif, bagi Indonesia.

Melalui pendekatan batin menerawang masa silam sebagai pengalaman visi dan virtualnya memantik ide menciptaan karya seni.

Baca Juga: Banyak Adegan Berbahaya di Confidential Assignment 2, Totalitas Akting Hyun Bin Dipuji Sutradara

"Kado untuk Indonesia negeri yang telah memberi keluasan gerak dan memerdekakan untuk berekspresi adalah sebuah kebahagiaan tersendiri," jelas Hadjar Pamadhi dalam tulisan kuratorialnya untuk pameran ini.

Di sinilah, pada pameran 'Kadonesia' ini, seniman memberikan kado rasa kepada negeri tercinta Indonesia. Beberapa karya non-representasional berobjek formal cerita, pengalaman batin maupun angan dan cita seorang seniman mewujud karya emosional artistik dengan menyentuhkan neuroaesthetic-nya.

Ditandai dengan space tampilan yang dibatasi, maka karya non-representasional berukuran kecil yang mudah ditenteng dihadirkan oleh sejumlah perupa. Mulai dari Andrik, Herlina Tojo, Agus Herjaka, Hajar Pamadhi Muhamad Faisal, Jiang Jimbo, Muhamad Basuki, Nahum Suwarsita, IG Nengah Nurata, Patung-Prihadi Mulyono, Rohmat Safei, patung- Tri Wiyono, Yoset Wibowo dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Menanamkan rasa percaya diri anak, di antaranya dengan mendukung proses belajar dan pengembangan dirinya

Beberapa di antaranya mencoba tampil representasional dengan mengangkat dunia realisme serta naturalisme. Djoko Maruto, Dewantoro PB, Erwan Widyarto, Mulyoto, Sarjiyanto, Sri Wahyuni, Pratiwi, Teguh Prihadi, Wasis Subroto serta yang lain.

Halaman:

Tags

Terkini