Untuk tampil di konser, Kenneth Trevi merasakan kepuasan tersendiri, karena menjadi momen untuknya belajar banyak hal.
Kenneth Trevi belajar mengontrol rasa cemas berlebih, belajar berkomunikasi dengan penonton, belajar berinteraksi dan bersosialisi dengan teman-temannya, belajar stage act walaupun Kenneth Trevi masih sangat kesusahan.
Kenneth Trevi juga belajar berpikir dan mengambil tindakan cepat apa yang harus ia lakukan ketika lupa lirik atau salah lirik, dan banyak lagi.
Perbedaan yang paling dirasakan Kenneth Trevi saat tampil di konser dengan saat bernyanyi di studio rekaman adalah adrenalin dan rasa cemasnya.
Ketika bernyanyi di studio rekaman, Kenneth Trevi lebih bisa menguasai dirinya dengan tenang, dan bisa lebih nyaman karena tidak banyak bertemu dengan orang asing dan tidak banyak sensory overload yang ia alami.
Sedangkan kalau bernyanyi di konser, Kenneth Trevi harus lebih ekstra kerja keras menenangkan dirinya dari rasa cemas berlebih, karena Kenneth Trevi harus bertemu dengan banyak orang asing yang tidak ia kenal.
Kemudian Kenneth Trevi harus menerima banyaknya input suara (sensory overload) yang masuk ke dalam dirinya sehingga memunculkan anxiety disorder dan membuatnya sangat tidak nyaman.
“Tapi aku tidak boleh menghindari sumber kecemasan aku ini. Kata mama, aku harus terus sengaja "dibenturkan" dengan situasi-situasi yang tidak nyaman ini, supaya aku bisa bilang ke diri aku kalau itu semua tidak apa-apa, dan akan baik-baik saja. Aku masih terus belajar berproses untuk hal ini,” kata Kenneth Trevi.
Pada kesempatan yang sama, Yuly, mamanya Kenneth Trevi mengatakan, memang banyak sekali hal positif yang sudah, yang sedang, dan yang akan Kenneth Trevi dapatkan dan rasakan sebagai anak ABK lewat bidang musik ini. Semuanya masih berproses hingga hari ini, dan tidak mudah.
“Yang aku inginkan tentunya "gap" antara minat bakat Kenn yang tinggi di bidang musik dengan kesulitan-kesulitan dia yang sangat kompleks dan berat yang dia bawa seumur hidup ini tidak terlalu jauh ‘gap-nya’. Harapannya supaya Kenn tidak terlalu terlihat "aneh" dan bisa terperbaiki menjadi lebih baik ketika berada di ruang publik dalam segala hal. Tentunya tetap tidak akan bisa seperti layaknya anak normal. Pasti tetap akan terlihat "berbeda", tapi setidaknya bisa terperbaiki dan membuat Kenn menjadi pribadi yang lebih baik,” kata Yuly.
Lebih lanjut Yuly mengatakan, memang ada dorongan kuat dalam diri Kenneth Trevi sendiri yang selalu bilang ingin menjadi seorang penyanyi hebat dan menjadi motivasi tersendiri buat Kenneth Trevi untuk terus mau semangat dan mau terus berusaha belajar dalam bernyanyi.
Walaupun Yuly sangat tahu Kenneth Trevi terbentur dengan kondisi very complex neurodevelopmental disorder-nya.
Sebetulnya tidak ada hal spesifik yang dilakukan Yuly untuk Kenneth Trevi, karena sampai saat ini ia pun masih "trial dan error", masih terus mencari strategi yang pas, masih terus "memutar otak" supaya Kenneth Trevi tidak "terjebak" di kesulitan-kesulitannya sehingga membuat ia mundur, karena Kenneth Trevi sebenarnya punya semangat yang luar biasa, punya impian yang besar, tapi terhalang tembok besar yang ia sendiri belum paham harus bagaimana, bahkan Yuly sendiri pun belum menemukan rumus yang pas untuk Kenneth Trevi.
Sampai sekarang untuk hal tersebut, Yuly sebagai mamanya Kenneth Trevi masih sangat berjuang.
Menurut Yuly, pertemuan Kenneth Trevi dengan Senada Digital Records untuk berkiprah di industri musik menjadi anugerah besar buatnya, dan juga pertemuan dengan orang-orang yang bersedia “jalan” bareng dengan Kenneth Trevi. Apalagi di awal pertemuan itu mereka punya persepsi, visi, dan misi yang sama untuk Kenneth Trevi ke depannya..