HARIAN MERAPI - Grup qasidah asal Jawa Tengah, selain Nasida Ria, ada pula grup-grup lain. Satu di antaranya, qasidah modern bernama Qasima (Qasidah Irama Melayu Magelang).
Qasima Magelang dengan base campnya di kawasan Jalan Temanggung Secang, sebagai pendirinya Hj Sri Andariyah (Alm.), lalu diteruskan putrinya, Anidya Dwi Astuti (Umi Anidya).
Menurut Anidya, Qasima Magelang saat ini sudah generasi keempat dan beranggotakan 16 personel, semua wanita. Empat di antaranya sudah menikah (berkeluarga).
Tak jarang sebagian yang sudah menikah, seiring perjalanan waktu tak bisa aktif lalu mengundurkan diri dari Qasima Magelang. Namun, pihaknya selalu bisa ada regenerasi personel.
“Saat ini, personel Qasima Magelang paling muda kelas VI SD. Semua personel menjadi anak asuh kami,” ungkap Umi Anidya yang memiliki empat anak kandung dan bersuamikan seorang personel TNI.
Tak jarang, sebutnya, Qasima Magelang mendapat undangan tampil di lebih satu tempat dalam sehari. Antara lain, menyemarakan pengajian, resepsi pernikahan, pameran, ulang tahun dan lainnya.
Biasa pula, personelnya dibagi untuk dua tempat. Sebagai contoh, belum lama ini, personel Qasima Magelang ada yang tampil di Jogja City Mall (JCM) dan satunya di tempat lain.
Acara di JCM, yakni untuk menyemarakan event bergengsi, Ikappesty Wedding Expo ke-12, dan panggung terbukanya termasuk mini, maka personel Qasima Magelang cukup lima orang.
Baca Juga: Luar biasa, ini penampilan anak down syndrom yang memukau penonton saat peringatan HAN di Makassar
Personel yang tampil terdiri dari Umi Anidya (keyboard), Reni Ermawati (kendang), Nesa Saffanah (seruling/saxophone), Isna dan Gisa (vokal). Semua mampu tampil kompak.
Sebagian panitia maupun pengunjung JCM pun ikut bernyanyi, bahkan berjoget. Apalagi panggung di buat rendah, layaknya ketika grup Kiai Kanjeng tampil di berbagai event.
Adapun lagu-lagu yang dilantunkan Qasima Magelang (sebagian request dari hadirin), misalnya Koyo Jogja Istimewa, Ikan Dalam Kolam, Tohirul, Sinarengan, Singkong dan Keju hingga Tambal Ban.
Lagu Tambal Ban dengan lirik sederhana, namun punya makna mendalam sudah banyak dihafal juga oleh sebagian pengunjung JCM yang ikut bernyanyi.
Lirik lagu Tambal Ban terutama menggambarkan kehidupan seorang tukang tambal dalam menjalani hidup sehari-hari dan mencari nafkah dengan cara halal. Berikut cuplikan liriknya:
