Harga juga menjadi pertimbangan serius. “Mobil listrik belum terjangkau untuk semua orang,” tegas ulasan tersebut.
Beberapa merek bahkan dijual lebih mahal dibandingkan di negara asalnya.
3. Nilai Jual Kembali yang Tidak Menentu
Bagi mereka yang biasa berganti mobil tiap beberapa tahun, mobil listrik belum bisa memberi jaminan.
Baca Juga: Bersama IFG Berbagi Kebahagiaan Muharram: 'Satu Hari Bersama, Seribu Makna Bahagia'
“Harga jual bekas mobil listrik masih ‘abu-abu’,” kata ulasan itu.
Faktor degradasi baterai dan cepatnya perkembangan teknologi membuat mobil listrik bekas kurang diminati pasar, berbeda dengan mobil konvensional yang sudah punya rekam jejak.
4. Biaya Penggantian Baterai yang Tinggi
Meski memiliki efisiensi bahan bakar dan perawatan, biaya jangka panjang menjadi kekhawatiran.
Baca Juga: Walikota Salatiga lantik 8 pejabat, dokter Riani Isyana Pramasanti jabat Kepala Dinas Sosial
"Hidden cost jangka panjang harus disiapkan untuk penggantian baterai," jelas narasi tersebut.
Dengan harga baterai yang bisa tembus puluhan bahkan ratusan juta rupiah, konsumen perlu mempertimbangkan biaya ini dalam jangka panjang, terutama setelah masa garansi habis.
5. Tidak Sesuai Semua Gaya Hidup
Terakhir, mobil listrik disebut belum cocok untuk semua orang.