HARIAN MERAPI – Pratito Soeharyo pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Laos pada 2018-2023 lalu. Saat ini, bersama dengan Indonesia Motorhome Club sedang menggelar tour lintas wilayah.
Tour lintas wilayah Indonesia Motorhome Club tersebut bertajuk “Java Bali Short Series,” termasuk di antaranya sampai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bahkan menyambangi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ketika berada di UMY, baru-baru ini, Pratito bahkan mendapat amanah memberikan kuliah umum. Beberapa hal yang disampaikan, misalnya memperkenalkan apa yang dapat dilakukan oleh suatu komunitas jelajah Indonesia Motorhome Club menggunakan motorhome atau “rumah berjalan.”
Baca Juga: Siswi SMK di Bandung Barat meninggal, diduga korban perundungan, ini yang dilakukan KPPPA
Ia merasa yakin, contoh kegiatan yang dilakukan berbagai komunitas jelajah, salah satunya Indonesia Motorhome Club dapat berdampak besar bagi proses diplomasi.
“Saya juga banyak mendorong para generasi muda agar lebih sering melakukan perjalanan, sehingga dapat berinteraksi dengan beragam masyarakat di berbagai daerah,” terangnya.
Menurut Pratito, kita semua mengenal bahwa masyarakat adalah aktor non-negara dalam proses diplomasi, dan apa yang dilakukan oleh komunitas jelajah atau komunitas apapun yang melakukan perjalanan lintas wilayah adalah bagian dari penguatan diplomasi.
“Hal seperti ini dapat dilakukan oleh siapa saja dengan profesi apapun, bahkan saya pernah bertemu sepasang suami-istri yang juga dokter, melakukan perjalanan ke Laos menggunakan sepeda motor,” ungkapnya.
Baca Juga: Begini harapan Prabowo terhadap konflik di Gaza
Setelah sampai Laos, sebut Pratito, pasangan suami-istri yang juga dokter tersebut ingin membantu mengobati pasien di rumah sakit lokal yang kekurangan dokter spesialis.
Ia pun sangat berharap, melalui pendekatan yang dilakukan oleh komunitas jelajah dengan melakukan perjalanan lintas wilayah dapat terjadi kesepakatan baru.
Antara lain, akan semakin membuka mata dunia internasional terhadap Indonesia, dari segi budaya, pariwisata maupun pertukaran informasi.
Selain itu, ia menegaskan bahwa diplomasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui pertukaran budaya, jamuan makan kenegaraan hingga melalui hubungan antar manusia yang dikenal sebagai people to people diplomacy.
