JAKARTA, harianmerapi.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong mahasiswa di enam Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP) agar merintis jalan menjadi pengusaha sehingga mampu menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Enam PTNP tersebut di antaranya Politeknik Pariwisata Lombok, Politeknik Pariwisata Medan, Politeknik Pariwisata Palembang, Politeknik Pariwisata Makassar, Politeknik Pariwisata Bali, dan Sekolah Tinggi Pariwisata (National Hotel Institute) NHI Bandung.
“Di tengah pandemi dan sulitnya ekonomi, mahasiswa PTNP harus andal dalam bidang enterpreneur, bukan hanya mencari lapangan kerja setelah lulus, tapi juga menciptakan lapangan kerja,” katanya sebagaimana tertera dalam keterangan pers, Jakarta, Senin (23/8/2021).
Baca Juga: Sandiaga Ajak Anak Muda Lulus Tidak Cari Kerja, Namun Ciptakan Lapangan Kerja
Sandiaga menyatakan bahwa mahasiswa harus memiliki niat kuat untuk menjadi pengusaha di tengah pandemi.
Selain itu, diperlukan juga kemampuan untuk menyiapkan modal finansial dan modal intelektual, terutama literasi digital, modal sosial, dan modal jaringan (networking) yang dianggap sangat penting dalam mengembangkan usaha.
“Saya sendiri mendirikan usaha pada saat krisis di tahun 97, di mana saya di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan memutuskan untuk membuka usaha bersama teman saya. Alhamdulillah sampai saat ini sudah membuka lebih dari 30 ribu lapangan pekerjaan,” ujar Menparekraf.
Baca Juga: Penurunan Tarif PCR Meringankan Beban Pelaku Sektor Transportasi dan Pariwisata
Bagi dia, enterpreneur bukanlah sebuah profesi, melainkan sebuah pola pikir yang terdiri dari kerja keras, sikap hidup optimis, inovatif, kreatif, dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
Dia juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa PTNP selaku generasi milenial dan generasi Z guna membantu pihaknya dalam melakukan promosi pariwisata dengan menjadi duta pariwisata di masing-masing daerah melalui platform media sosial. Serta, mendukung pariwisata berkelanjutan dengan membantu masyarakat di sekitar destinasi pariwisata untuk menjaga kelestarian alam dan kearifan budaya lokal.*
